Jakarta (Antara Bali) - Negara-negara anggota ASEAN menganggap tiga
negara tambahan (plus three) yaitu Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, dan
Korea Selatan, menjadi kunci dalam mengawal perdamaian, kestabilan, dan
keamanan di kawasan.
Hal ini mengemuka dalam pertemuan ke-19 ASEAN Plus Three (APT) di Vientiane, Laos, Rabu.
"ASEAN Plus Three harus mampu menjadi penjaga perdamaian dan
stabilitas di kawasan," kata Presiden Jokowi yang hadir dalam pertemuan
tersebut.
Presiden Jokowi memandang negara anggota APT harus lebih
mengarahkan kerja sama dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan di
kawasan yang saat ini kerap diwarnai dengan ketidakpercayaan dan
ketegangan.
Presiden Jokowi juga mengajak seluruh negara anggota APT untuk
terus memperkokoh rasa percaya, menahan diri dari aksi yang meningkatkan
ketegangan, menghormati hukum internasional, menyelesaikan secara
damai, dan mengendepankan kerja sama untuk kesejahteraan.
Stabilitas politik dan keamanan kawasan akan menjamin terus
berjalannya kesejahteraan yang telah dinikmati oleh negara anggota APT
selama ini.
Sementara di bidang ekonomi yang menjadi pondasi utama APT, kerja
sama antar negara anggota terus menunjukan ketahanan yang tinggi
terhadap tantangan ekonomi dunia.
Volume perdagangan antar anggota APT saat ini mencapai 708,6 miliar dolar AS dengan investasi mencapai 31 miliar dolar AS.
"Sudah seharusnya kita bersyukur bahwa kerja sama ekonomi antar
anggota APT masih dapat tumbuh positif dan tetap stabil meskipun terjadi
perlambatan ekonomi di dunia," ujar Presiden Jokowi.
Untuk menjamin stabiltas ekonomi tersebut, Presiden Jokowi
mengusulkan penguatan di bidang perdagangan dan investasi, serta
penyediaan jaring pengamanan di sektor strategis seperti keuangan dan
ketahanan pangan.
Untuk memastikan stabilitas keuangan, Presiden Jokowi juga mendorong
peningkatan kontribusi negara-negara APT pada Chiang Mai Initiative
Multilateralisation (CMIM) dan Asian Bond Market Initiative.
Dalam isu ketahanan pangan, peran APT Emergency Rice Reserve
(APTERR) dipandang penting untuk dapat terus memastikan ketersediaan
cadangan beras yang memadai di kawasan.
APT dibentuk pada 1997 sebagai salah satu upaya menghadapi krisis ekonomi di kawasaan Asia saat itu.
Negara-negara mitra wicara ASEAN yang tergabung dalam APT yaitu
Jepang, RRT, dan Korea Selatan merupakan mitra ekonomi utama ASEAN dan
telah menjalin kerja sama baik dan memberikan keuntungan bagi para
pihak.
APT diharapkan dapat mendukung kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam pembangunan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). (WDY)
ASEAN Plus Tiga Jadi Kunci Stabilitas Kawasan
Kamis, 8 September 2016 10:16 WIB