Jakarta (Antara Bali) - Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9
September didorong oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
menjadi momen kebangkitan olahraga Indonesia dan diharapkan mendapatkan
dukungan dari masyarakat, kata Menpora Imam Nahrawi.
"Kami tidak ingin Haornas diselenggarakan sebagai agenda tahunan saja.
Namun, kegiatan ini harus dijadikan momen kebangkitan olahraga
Indonesia," ujarnya di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Haornas
tahun ini adalah momen yang tepat untuk membangkitkan dan menggelorakan
olahraga Indonesia. Apalagi, atlet olahraga Indonesia kembali mampu
meraih hasil yang terbaik pada kejuaraan empat tahunan terbesar di dunia
yaitu Olimpiade 2016 di Brazil.
Pasangan ganda campuran bulu
tangkis, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mampu mengembalikan tradisi emas
pada kontingen Indonesia. Butuh delapan tahun untuk kembali mendapatkan
prestasi tertinggi.
Selain itu, Haornas juga akan mengenalkan
beberapa program unggulan yang terus digalakkan oleh Kemenpora seperti
kejuaraan sepak bola usia muda mulai U-12, U-14, U-16 hingga Liga Santri
Nusantara serta Liga Mahasiswa.
Peringatan puncak Haornas 2016
akan dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, 9
September meski tersiar kabar akan ada penyesuaian. Kegiatan ini juga
dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jelang
Haornas 2016 keluarga almarhum Muhammad Taufan Munggaran yang meninggal
dunia saat mengikuti kompetisi BMX 2015 di Bandung menyumbangkan
peralatan milik Taufan ke Kemenpora.
Kemenpora selanjutnya akan
menyampaikannya ke Museum Olahraga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
berupa sepeda BMX, helm, sepatu, celana, baju serta medali yang didapat
selama almarhum Taufan mengikuti kejuaraan.
"Sekarang museum
tambah satu koleksi dari almarhum Taufan. Semoga barang-barang yang
disumbangkan, termasuk dari juara-juara nasional lainnya bisa memotivasi
bagi generasi penerus lainnya," demikian Imam Nahrawi. (WDY)
Menpora: Haornas Jadi Momen Kebangkitan Olahraga Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2016 20:37 WIB