Jakarta (Antara Bali) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma yang
menjadi produsen vaksin dan antisera sedang mengembangkan vaksin
tuberkolosis (TB) dari antigen bakteri penyebab penyakit itu, kata
Direktur Utama Bio Farma Iskandar.
"Sekarang masih cikal bakal,
klonnya. Jadi, nanti Bio Farma akan mengembangkan lagi untuk dijadikan
produk," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, pengembangan klon tersebut untuk menjadi produk membutuhkan waktu empat sampai lima tahun lagi.
Melalui Forum Riset Vaksin Nasional, para peneliti Indonesia telah
menemukan antigen bakteri penyebab TB, dan hasil riset itu diberikan
kepada pihak industri untuk dikembangkan menjadi produk.
"Ini adalah skema yang ideal, karena selama ini peneliti menyimpan
hasil penelitiannya sendiri. Seharusnya riset harus mengalir sesuai
perannya di hulu ke hilir. Kami sebagai industri akan mengembangkannya,"
katanya.
Kepala Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Siswanto mengatakan, ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum
menjadi produk, antara lain pemilihan klon, riset teknik, klinik, uji
hewan dan uji pada manusia, barulah produk tersebut dapat dipasarkan.
Dia mengatakan, vaksin ini nantinya akan menggantikan vaksin tuberkulosis terdahulu, yaitu vaksin BCG.
"Antigen adalah protein. Vaksin ini akan berbeda dengan BCG, kalau BCG
kan murni bakteri yang dilemahkan. Kalau ini antigennya saja," kata
Siswanto.
Kelebihan vaksin tersebut adalah akan membentuk antibodi lebih
optimal tepat dan spesifik. Selain itu, produk ini akan lebih terjangkau
karena bahan bakunya berasal dari Indonesia, dan dikembangkan oleh
perusahaan vaksin BUMN. (WDY)
Bio Farma Kembangkan Vaksin Tuberculosis
Jumat, 26 Agustus 2016 7:11 WIB