Balige,Sumatera Utara (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo akan melepas
seratusan peserta Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Balige,
Sumatera Utara, dalam upaya mempromosikan potensi wisata daerah itu.
"Menurut rencana Presiden akan melepas peserta karnaval pukul 15.00
WIB. Peserta karnaval diikuti seratusan dari berbagai provinsi, bukan
hanya dari Sumatera Utara," kata Ketua Panitia Karnaval Kemerdekaan
Pesona Danau Toba Premita Fifi kepada pers di Balige, Sumatera Utara,
Minggu.
Kegiatan Karnaval berlangsung sebenarnya sudah berlangsung sejak 20
Agustus 2016 dan kegiatan karnaval hari ini merupakan puncak dari
kegiatan promosi pariwisata tersebut.
Peserta karnaval dipusatkan di Balige yang selanjutnya akan
menelusuri jalan tepi Danau Toba hingga Parapat sejauh 3,5 kilometer.
Selain seratusan mobil hias akan berjalan dari Balige menuju Parapat, juga ada kapal hias menelusuri Danau Toba.
Sejumlah artis juga memeriahkan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau
Toba, selama dua hari itu, antara lain Sammy Simorangkir, Edo Kodologit,
Dewa Budjana dan Tohpati, Oppie Andaresta, JFlow, serta Slank.
Premita mengatakan kegiatan karnaval merupakan upaya untuk
mempromosikan Prapat dan Danau Toba sebagai salah satu destinasi
nasional juga dunia yang selama ini sudah cukup dikenal.
"Kita akui memang saat ini pesona Danau Toba sebagai tujuan wisata
dunia sudah mulai redup. Kegiatan ini diharapkan bisa menjaring
wisatawan lokal dan dunia di masa mendatang," katanya.
Danau Toba, katanya, selama ini merupakan salah satu dari 10
destinasi wisata lokal yang cukup populer khususnya di Sumatera dan
kesan seperti itu akan terus dipertahankan.
Kegiatan promosi Danau Toba diharapkan akan terus berlangsung setiap
tahunnya sehingga lokasi itu akan tetap menarik bagi wisatawan lokal
dan mancanegara.
Dalam karnaval tersebut, Presiden Joko Widodo akan mengenakan Ulos
Ragidup Sirara yang biasa digunakan bagi kaum bapak atau pribadi yang
terhormat atau para raja. Sedangkan Ibu Negara mengenakan Ulos Tum-Tuman
dan motif ulos itu sudah langka dan digunakan kaum ibu.
Panggung pelepasan karnaval akan dimeriahkan dengan pertunjukan Lima
Puak dari lima subetnik Batak. Sebutan tari lima puak bersumber dari
tradisi opera batak yang muncul tahun 1920-an dengan rangkaian tari
Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, dan Pakpak.
Pertunjukan dilanjutkan dengan Tari 9 Cawan yang memiliki makna
merupakan wadah untuk pengobatan dan ritual sehingga jika diminum
menjadi air suci dan jika dipercikan kepada orang yang membutuhkan bisa
memberikan kesembuhan batin dan fisik.
Pembukaan karnaval oleh Presiden dilakukan dengan memukul Gondang
Telu sebanyak tujuh kali diikuti pemusik dan akan dipandu dengan
mengajak penonton menghitung sampai tujuh dalam Bahasa Batak. (WDY)
Presiden akan Lepas Karnaval Pesona Danau Toba
Minggu, 21 Agustus 2016 15:26 WIB