Denpasar (Antara Bali) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar mengharapkan perempuan berperan aktif melakukan gerakan penanaman pohon dalam upaya mengurangi pemanasan global.
"Kaum perempuan harus giat melakukan gerakan penanaman pohon dalam upaya pelestarian lingkungan dan upaya mengurangi pemanasan global yang mengancam bumi ini," katanya di Denpasar, Senin.
Pada acara dialog dengan anak SMP dan SMA serta penanaman pohon di Kota Denpasar itu, ia mengatakan, lingkungan hidup harus dijaga kelestariannya.
"Saya salut dan bangga peranan kaum perempuan di Bali, khususnya di Denpasar melakukan penanaman pohon untuk kelestarian lingkungan begitu besar," ucapnya didampingi ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Nyonya Ayu Pastika serta undangan lainnya.
Ia mengharapkan penanaman pohon ini harus diikuti juga dengan pemeliharaan sehingga gerakan penanaman pohon akan berhasil dan bermanfaat bagi kita semua.
"Saya yakin kalau warga masyarakat semua melakukan penghijauan, maka program penanaman satu miliar pohon yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan cepat tercapai," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota harus memberi dorongan serta dukungan agar warga masyarakat semangat melakukan penghijauan dengan penanaman pohon tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Penamanan Pohon di Kota Denpasar, Anak Agung Tini Gorda mengatakan, ribuan pohon penghijauan sudah ditanam di kota ini. Selain itu pihaknya juga sudah melakukan di sejumlah kabupaten di Bali.
"Selain di Kota Denpasar, kami juga sudah melakukan penanaman pohon penghijauan di Kabupaten Karangasem dan Buleleng," ucapnya.
Ia mengatakan, di kedua kabupaten ini memiliki topografi daerah perbukitan yang tandus, sehingga harus diupayakan ditanami pohon penghijauan.
"Daerah yang kritis atau tandus kita tanami pohon yang mudah beradaptasi sehingga mampu tumbuhnya dan berkembang. Dengan langkah ini diharapkan tak terjadi longsor pada musim hujan," kata Tini Gorda.(*)