Semarang (Antara Bali) - Pebalap nasional yang tergabung dalam tim Manor
Racing Rio Haryanto terlibat kecelakaan saat tampil pada race kedelapan
lomba balap mobil Formula Satu (F1) di sirkuit di Kota Baku,
Azerbaijan, Minggu (19/6) waktu setempat.
Akibat insiden tersebut, sayap bagian depan mobil yang dikendarai
Rio mengalami kerusakan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk
memperbaikinya hingga tercecer di belakang saat kembali ke lintasan.
"Bukan hari yang baik untuk saya hari ini. Saya terlibat insiden di
tikungan pertama yang merusak sayap depan dan saya harus masuk pit di
akhir lap pertama," kata Rio Haryanto seperti disampaikan Media
Relations Cep Goldia dalam surat elektroniknya yang diterima di
Semarang, Jateng, Senin pagi.
Pada race kedelepan di Azerbaijan ini, pebalap asal Solo, Jateng,
yang memulai star pada posisi ke-17 akhirnya hanya finis pada posisi
ke-18 dengan catatan waktu 1:50.571 dari 49 laps.
Rekan satu tim
Rio Haryanto, pebalap asal Jerman Pascal Wehrlein gagal menyelesaikan
lomba (Do Not Finish/DNF) dan hanya menyelesaikan 39 laps dari 49 laps
yang direncanakan.
Rio Haryanto mengatakan, tentunya, mengganti sayap depan memerlukan
pit stop yang lebih lama, jadi ia tercecer ke belakang saat kembali
bergabung ke perlombaan.
"Kami memutuskan untuk memasang ban Soft
pada saat itu dan bertahan pada strategi satu stop, tapi 49 lap adalah
stint yang panjang untuk ban tersebut dan saya harus mengatasi tingkat
degradasi ban yang tinggi; titik pengereman pun berubah setiap lap,"
katanya.
Tetapi, menurut pebalap berusia 23 tahun tersebut, semua orang
mengharapkan beberapa peluang tak terduga hari ini, jadi dirinya harus
mencoba untuk menempatkan diri dalam posisi untuk merespon
kesempatan-kesempatan itu. Pada akhirnya, kesempatan itu tidak muncul;
balapan berjalan lancar tanpa kehadiran safety car.
"Meski demikian, saya akan fokus pada sisi positif; Saya
mendapatkan sesi kualifikasi yang sangat baik dan saya mencapai akhir
balapan, jadi itu bagus," katanya.
Sementara itu Pascal Wehrlein mengatakan, sejujurnya, hari ini patut disayangkan.
"Kami
berharap lebih. Saya pikir kami berada di strategi yang cukup berbeda
dari orang lain; salah satu yang benar-benar bisa menjangkau sebagian
besar dari setiap peluang, jika saja balapan datang berpihak kepada
kami," katanya.
Ia mengatakan, dirinya memulai balapan dengan ban Soft dan merasa
senang setelah lap pertama tapi lebih sulit mengemudi dengan ban Soft
daripada Supersoft. Kemudian masuk pit dan lagi-lagi sangat senang
dengan kecepatan di atas ban Medium.
"Saya merasa dapat menutup jarak dengan duo Sauber di depan saya
tapi saya kehabisan rem. Ketika saya mendekati tikungan pertama, saya
kehilangan rem dan tidak ada alternatif lain selain berhenti."
"Tidak
ada lagi yang bisa dikatakan, kami hanya harus melihat ke depan. Saya
sangat menikmati sirkuit ini dan pengalaman pertama saya di Baku,"
katanya.
Sementara itu Direktur Balap Manor Racing Dave Ryan mengatakan,
setelah kinerja kualifikasi yang sangat bagus kemarin dan menyaksikan
kedua balapan GP2 yang sangat dipengaruhi oleh interupsi Safety Car,
dirinya memilih untuk membagi strategi antara dua mobil untuk menjangkau
lebih baik kemungkinan apapun yang bisa terjadi. (WDY)
Rio Haryanto Terlibat Kecelakaan di Azerbaijan
Senin, 20 Juni 2016 8:08 WIB