Denpasar (Antara Ba;o) - Bali mengekspor ikan dan udang ke pasaran ekspor senilai 9,04 juta dolar AS selama bulan April 2016, merosot 24,84 persen dibanding bulan sebelumnya (Maret 2016) yang mencapai 12,03 juta dolar AS.
"Perolehan devisa tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya juga menurun 11,97 persen, karena bulan April 2015 ekspor ikan dan udang itu mengantongi devisa sebesar 10,27 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, pengapalan ikan dan udang tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 21,21 persen dari total ekspor daerah ini yang mencapai 42,65 juta dolar AS, menurun 10,10 persen dibanding bulan sebelumnya yang meraih 47,44 juta dolar AS.
Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas andalan ekspor Pulau Dewata yang memberikan andil sebesar 21,21 persen, menyusul produk perhiasan (permata) 11,67 persen dan barang dari kayu 11,50 persen.
Selain itu juga mengapalkan produk perabot 10,50 persen serta penerangan rumah 8,22 persen.
Adi Nugroho menambahkan, ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yang menyerap 20,94 persen, menyusul Jepang 20,51 persen, China 20,11 persen dan Australia 7,06 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Singapura 0,74 persen, Hong Kong 5,41 persen, Jerman 1,15 persen, Prancis 0,40 persen, Belanda 0,81 persen dan Inggris 0,34 persen.
Sisanya 22,53 persen menembus berbagai negara di belahan dunia lainnya.
Ekspor ikan dan udang mempunyai prospek cukup cerah, mendorong pihak Dinas Perikanan setempat untuk meningkatkan produksi perikanan laut maupun hasil perikanan tangkap dalam tahun 2016.
Berbagai upaya dan terobosan telah dilakukan, termasuk memberdayakan para nelayan dengan memberikan berbagai kemudahan dan bantuan dengan harapan mampu memacu peningkatan produksi sektor perikanan. (WDY)