Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar bekerja sama dengan Komunitas Nitirupa menggelar pameran seni lukis melibatkan 12 seniman mengusung tema "Nitibumi" yakni sebagai bentuk keprihatinan akan masa depan bumi.
"Pameran sepekan itu menyuguhkan 24 karya seni atau masing-masing seniman dengan dua karya seni," kata Koordinator Komunitas Nitirupa Wayan Redika di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, lewat pameran tersebut diharapkan mampu menjadi ruang penyadaran bagi siapa saja untuk selalu ingat menjaga harmoni kehidupan di bumi.
Pembukaan pameran yang dilakukan Jumat malam (3/6) dimeriahkan dengan penampilan suatu performing dengan koreografer Jasmine Okubo, pentas Dibal Ranuh dan MANU (musik).
Kurator pameran tersebut I Wayan Seriyoga Parta menjelaskan, ke-12 seniman tersebut masing-masing secara bebas mengusung problematik lingkungan mulai dari galian C, tata ruang, perambahan hutan, alih fungsi lahan, ketidakharmonisan skala-niskala, politik kebijakan, hingga isu terkini tolak reklamasi Teluk Benoa.
Karya-karya tersebut menjadi semacam "petisi sunyi" seniman terhadap kerusakan lingkungan yang mendera berbagai wilayah.
Seriyoga Parta menambahkan, interpretasi atas judul pameran Nitibumi berlatarkan pada refleksi atas kondisi bumi tempat manusia dan berbagai entitas kehidupan bersandar tumbuh dan berdinamika.
Persoalan alam berupa kerusakan, bencana, juga tidak dapat dilepaskan dari ulah serta perilaku, ambisi dan keserakahan manusia.
Untuk itu Komunitas Nitirupa menerjemahkan kegelisahan terhadap persoalan alam dan lingkungan itu melalui karya seni rupa. Mereka membuat tafsir terhadap persoalan-persoalan terkait tema melalui persepsinya masing-masing yang diwujudkan dalam bentuk intepretasi rupa.
Para seniman bersiasat melalui eksplorasi rupa dengan memanfaatkan elemen-elemen yang diambil dari realitas sekitar diolah secara bebas.
Yoga menambahkan, alih-alih membincangkan isi dan makna atau bahkan konteks dari karya dalam pameran tersebut, pembahasan lebih memilih membicarakan perihal pertanyaan bagaimana seniman mengungkapkan ide dan pemikirannya mengenai tema dalam wujud rupa.
Dalam proses perwujudan tersebut, seniman sesungguhnya tengah mengupayakan melalui langkah strategis yang berdimensi "politis", ujar Yoga. (WDY)
BBB-Nitirupa Gelar Pameran Seni Lukis
Jumat, 3 Juni 2016 13:59 WIB