Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar berupaya mencari terobosan untuk menanggulangi masalah sampah, salah satunya dengan pengolahan sampah dengan teknologi dan pemanfaatan cikar sampah bertenaga surya.
"Salah satu contoh yang telah dilakukan Pemerintah Kota Denpasar adalah inovasi yang dilakukan Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, yakni lewat cikar sampah bertenaga surya sebagai salah satu langkah pendekatan teknologi dalam pengelolaan sampah," kata Kepala Bidang Pemberitaan Humas dan Protokol Kota Denpasar Dewa Gede Rai di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan langkah yang dilakukan oleh Kelurahan Pemecutan tersebut perlu dikembangkan di desa dan kelurahan lainnya di Denpasar, sehingga sampah yang menjadi masalah utama secara perlahan bisa diatasi.
"Peresmian cikar sampah bertenaga surya tersebut sudah dilakukan oleh Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra pada Sabtu (15/4). Dan dihadiri Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, aparatur kelurahan setempat yang juga sekaligus melakukan aksi Jumat bersih," ujarnya.
Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra mengapresiasi cikar bertenaga surya yang memberikan kontribusi besar dalam melakukan pengelolaan sampah di lingkungan.
Ia mengusulkan ke pemerintah pusat untuk dapat melakukan projek percontohan di Kota Denpasar dalam pengolahan sampah di setiap desa untuk mengolah sampah menjadi energi gas dan energi listrik. Dari langkah ini dapat mendorong desa untuk membentuk badan usaha milik desa dengan penampungan gas dan listrik dari sampah yang dapat dijual kembali.
Dari langkah tersebut pemerintah dan masyarakat tidak terlalu fokus pada TPA yang nantinya mampu memotong mata rantai pengelolaan sampah di TPA. Melalui kepala dusun dan kepala lingkungan menjadi "pionir" pertama dalam mewujudkan lingkungan bersih yang dapat didukung seluruh masyarakat membangkitkan kembali kegiatan gotong-royong.
Karena pengelolaan sampah tidak saja terkait masalah kebersihan namun juga berdampak besar dalam timbulnya berbagai penyakit.
"Dari dorongan dan pengusulan program ini diharapkan mampu mewujudkan `city gas` yang dikelola lingkungan," ujarnya.
Disamping itu, Rai Mantra juga mendorong investasi di Kota Denpasar yang dapat mendaur ulang sampah seperti plastik sehingga dapat menyelesaikan permasalahan sampah. Perusahaan-perusahaan makanan dan minuman ringan juga harus peduli dan bertangung jawab terhadap kebersihan lewat CSR dalam pengelolaan sampah.
"Sehingga inovasi ini harus terus didorong yang nantinya mampu memberikan percepatan pengelolaan sampah berbasis lingkungan," katanya.
Cikar tenaga surya yang dirakit oleh Agung Putra Dyana dari Yayasan Kayon Bali dengan tenaga surya yang juga dapat melakukan penyimpanan tenaga listrik lewat aki.
Lurah Pemecutan Ida Bagus Made Purwanasara, cikar ini di desain khusus melibatkan beberapa perusahaan swasta dan Kementerian ESDM melalui program kepedulian sosial (coorporate social responsibility/CSR).
Dikatakan cikar sampah tenaga surya pada saat musim hujan tetap bisa digunakan karena telah menyimpan listrik melalui baterai (aki).
"Kami melibatkan Agung Putra Dyana dalam perakitan dengan bahan kerangka yang dibeli dari Jawa, dan komponen kelistrikan dibeli di China. Jadi kita melakukan aksi bersih dengan energi bersih pula," katanya. (WDY)