Denpasar (Antara Bali) - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan, kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu) Paripurna tahun 2016 dilaksanakan di 17 lokasi.
"Kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan setiap tahun itu menyasar bayi di bawah umur lima tahun (Balita), ibu hamil dan lanjut usia (lansia)," kata Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra ketika membuka Posyandu Paripurna di Banjar Cemara Agung, Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kamis.
Ia mengatakan, di masing-masing kecamatan dipilih empat banjar (lokasi) sebagai tempat pelaksanaan Posyandu, kecuali Denpasar Barat lima lokasi.
Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga bulan hingga Juni 2016 dengan berbagai kegiatan antara lain penimbangan untuk balita, memberian makanan tambahan, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan kegiatan olahraga bagi para lansia.
Ny. Ida Ayu Selly menjelaskan, lewat kegiatan Posyandu Paripurna mensinergikan berbagai program lintas sektoral untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Lewat kegiatan tersebut sekaligus memberikan perhatian kepada lansia untuk dapat secara berkesinambungan menjaga dan merawat kesehatannya," ujar Ny. Ida Ayu Selly.
Ia mengharapkan para Lansia untuk dapat memelihara dan menjaga kesehatannya melalui olahraga dan kegiatan lainnya sesuai dengan kesenangannya masing-masing.
"Semua itu akan difasilitasi dalam Posyandu paripurna dan pada ahkir kegiatan seluruh lansia akan diajak melakukan perjalanan suci (tirtayatra) ke sejumlah tempat suci di Bali," ujar Ny. Ida Ayu Selly.
Kepala Dusun Cemara Agung Putu Galung Astika menyambut baik wilayahnya dipercaya sebagai lokasi pelaksanaan Posyandu paripurna di Kota Denpasar.
Semua itu tidak terlepas dari prestasi dan penghargaan yang pernah diraih Banjar Cemara Agung saat dipimpin kepala dusun sebelumnya.
Cemara Agung sebuah banjar yang dihuni umat lintas agama yang masuk wilayah Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar barat, Kota Denpasar, Bali. Dusun Cemara Agung dihuni 150 kepala keluarga (739 jiwa) yang terdiri atas umat lintas agama.
Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara yang pernah bertatap muka dengan masyarakat setempat saat menggelar kegiatan ritual berskala besar beberapa tahun sebelumnya sempat memuji kehidupan umat lintas agama di wilayah itu patut menjadi contoh dan telandan bagi kehidupan masyarakat di Kota Denpasar.
"Umat dari lintas agama hidup rukun satu sama lainnya, tidak pernah muncul masalah, meskipun mereka saling bertetangga yang hanya dibatasi oleh tembok," katanya.
Kondisi yang demikian itu hendaknya dapat dipelihara dan ditingkatkan pada masa-masa mendatang, sekaligus sebagai modal dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang semakin mantap.
"Saya belum pernah melihat kemesraan dan keharmonisan umat lintas agama di kota Denpasar seperti yang telah terjalin di kawasan desa adat Cemara Agung," ujar Wawali Jaya Negara kala itu. (WDY)