Tabanan (Antara Bali) - Jembatan kayu yang menghubungan dua desa di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, putus setelah diterjang air bah yang meluap di sungai.
"Jembatan kayu yang berada di Banjar Asah Kaja dan Desa Pitra, Kecamatan Penebel putus diterjang air bah sejak Rabu (24/11)," kata Kepala Dusun Asah I Wayan Sukaarianata kepada wartawan di Tabanan, Jumat.
Putusnya jembatan penghubung dua desa itu mengakibatkan warga setempat terisolasi dari desa lainnya.
Untuk bisa menyeberang ke desa tetangga seperti di Desa Piling, warga Banjar Asah Kaja harus berjalan memutar cukup jauh.
Putusnya jembatan kayu sepajang 24 meter dengan ketinggian 7 meter dan lebar 4 meter itu juga mengakibatkan anak-anak setempat tidak bisa sekolah.
Anak-anak tidak bisa menjangkau sekolah karena lokasinya berada di desa tetangga yakni Desa Piling.
"Atas kejadian ini, kami sudah melaporkan kepada pemerintah agar bisa memberi bantuan namun sampai saat ini belum ada tanggapan," ujar Sukaarianata.
Dikatakan dia, jembatan tersebut memiliki arti strategis karena selain menjadi penghubung dua desa, juga sebagai penggerak roda perekonomian warga.
"Warga kami banyak yang memiliki ladang dan sawah, terpaksa harus memutar haluan untuk menjual hasil panennya," katanya.
Dia menambahkan, hujan deras yang terus mengguyur kawasan tersebut sejak Rabu lalu juga mengakibatkan air sungai meluap.
Dengan meluapnya sungai desa itu, akhirnya jembatan kayu yang baru dibangun tahun 2009 itu langsung ambrol diterjang air bah.
Menanggapi kejadian itu, Kabag Humas Pemkab Tabanan I Wayan Sarba menyatakan, segera akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah penanganannya.(*)
Jembatan Desa Putus Diterjang Air Bah
Jumat, 26 November 2010 19:24 WIB