Jakarta (Antara Bali) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman teror yang disebar melalui pesan
berantai pada telepon seluler atau "broadcast" menjelang Tahun Baru.
"Ancaman teror dari broadcast biasanya tidak benar, tapi kita tetap
harus waspada," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen
Pol Anton Charliyan di kantornya, Jakarta, Rabu.
Ia meminta kepada masyarakat agar tidak panik atau berlebihan ketika menerima pesan demikian.
"Kita memang punya sejarah pahit, Tahun Baru pernah ada aksi
teroris. Mc Donal, gereja, mal, kantor polisi, dan kedutaan pernah
dibom. Inisiatif meneror memang dari mereka. Kami tidak tahu apa yang
dipikirkan, ya kita tetap harus waspada," kata Anton.
Ia menjelaskan semua lokasi yang dinilai berpotensi menerima serangan akan mendapatkan pengamanan dari Polri.
Terkait dengan penebalan keamanan menjelang Tahun Baru, ia
mengatakan pihaknya akan menerapkan penjagaan berlapis, mulai dari
pengamanan terbuka hingga tertutup.
Personel yang akan dikerahkan Markas Besar Polri jumlahnya akan sama dengan pengamanan saat perayaan Natal lalu.
Polri berencanan mengerahkan dua pertiga kekuatannya dengan dibantu
TNI dan pemerintah daerah setempat, hingga mencapai 150 ribu personel.
Mabes Polri akan tetap menerapkan siaga satu bagi anggotanya menghadapi perayaan Tahun Baru. (WDY)
Polri Imbau Masyarakat Waspadai Ancaman Melalui "Broadcast"
Kamis, 31 Desember 2015 7:04 WIB