Denpasar (Antara Bali) - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM menyelenggarakan acara "Migas Goes to Campus" mengusung tema infrastruktur Migas untuk pemenuhan energi bagi rakyat di Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Kamis.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Prof Dr I Gusti Ngurah Wiratmaja Puja, Sekretaris Dirjen Migas, Susyanto SH MHum, Ketua Program Magister Teknik Unud, Prof I Gusti Bagus Wijaya Kusuma beserta kalangan mahasiswa dan dosen di kampus terbesar di Pulau Dewata itu.
Prof Dr I Gusti Ngurah Wiratmaja Puja mengatakan, sosialisasi dan diskusi bertujuan memperoleh masukan terhadap penetapan kebijakan infrastruktur Migas ke depannya.
"Hal tersebut terkait dengan tata kelola Migas dan rencana pembangunan infrastruktur Migas yang diperlukan sebagai upaya mendukung ketahanan dan pemenuhan energi kepada masyarakat dalam arti luas," papar dia.
Ia menjelaskan, saat ini terdapat perubahan paradigma pengelolaan energi di tanah air dimana sebelumnya diposisikan sebagai penerimaan negara namun kini energi dijadikan modal dan pendorong pembangunan nasional.
"Dalam hal tersebut, energi dimanfaatkan untuk pengembangan industri sehingga memberikan manfaat secara luas seperti penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri dan untuk memperoleh pendapatan nasional," katanya.
Menurut Wiratmaja, kedepan diperlukan pemanfaatan sumber energi bijak sehingga dapat memberikan manfaat nyata demi kemajuan bangsa di masa depan.
Ia memaparkan, untuk menjadi negara besar, terdapat tiga hal pokok yang harus dimiliki dan dikembangkan yakni pangan, energi dan air. "Indonesia memiliki semuanya, apalagi sumber energi yang sangat banyak ditemukan di Nusantara, jadi tinggal mengelola dan mengarahkannya menuju arah yang benar terkait pengelolaan dan pemanfaatan," kata dia.
Dikatakan, jika energi dapat dikelola dengan baik Indonesia dapat menjadi negara besar (super power). "Hal itu sudah ada yang memprediksi bahwa pada 2030 nanti, kita akan menjadi negara terbesar nomor tujuh, karena ketiga hal itu," papar dia sembari menyatakan pernyataan tersebut merujuk pada prediksi salah satu perusahaan konsultan besar dunia berbasis penelitian.
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya berharap kalangan generasi muda sebagai agen perubahan dapat menjadi ujung tombak pembangunan di masa mendatang.
"Untuk mahasiswa Unud yang hadir dalam kesempatan kali ini, kami mengimbau untuk bersama sama memberikan masukan dan dorongan kepada kami, juga kalau bisa membuat semacam penelitian berbasis energi, apalagi kedepan Bali akan dikembangkan menjadi daerah ramah lingkungan, optimalisasi minyak bumi ke gas dengan sistem konversi energi," papar dia. (NWD)
"Migas Goes to Campus" Hadir di UNUD
Kamis, 10 Desember 2015 12:04 WIB
Hal tersebut terkait dengan tata kelola Migas dan rencana pembangunan infrastruktur Migas yang diperlukan sebagai upaya mendukung ketahanan dan pemenuhan energi kepada masyarakat dalam arti luas