Jakarta (Antara Bali) - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo menyatakan
sejumlah pihak dari negara tetangga telah ada yang mengemukakan
keinginannya untuk berinvestasi di sektor perikanan.
"Untuk investasi industri pengolahan sudah ada dari negara-negara
tetangga," kata Nilanto Perbowo dalam acara Peringatan Hari Ikan
Nasional (Harkannas) ke-2 di Jakarta, akhir pekan ini.
Namun, ketika ditanyakan nama negaranya secara pasti, Nilanto
mempersilakan wartawan untuk lebih pasti dapat bertanya kepada pihak
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Begitu pula dengan nilai potensi investasi yang bakal
direalisasikan, Dirjen Penguatan Daya Saing KKP juga tidak menjawabnya
secara terperinci. "Untuk angka riilnya boleh dicek di BKPM," katanya.
Sebagaimana diberitakan, sejumlah provinsi yang memiliki potensi di
sektor kelautan dan perikanan sedang menawarkan tempat untuk
berinvestasi di sektor tersebut.
Misalnya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung menawarkan investasi pengolahan hasil perikanan untuk
meningkatkan nilai jual hasil tangkapan ikan nelayan tradisional di
daerah itu.
"Kita berharap ada investor yang berminat membangun industri
pengolahan ikan skala besar sehingga nelayan mudah memasarkan hasil
tangkapan ikannya," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
DKP Kepulauan Babel Harun di Pangkalpinang, Jumat (13/11).
Ia menjelaskan potensi investasi industri pengolahan perikanan
sangat menjanjikan karena hasil tangkapan ikan nelayan yang berlimpah.
Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang sebagian besar
penduduknya berprofesi nelayan.
Sementara itu, investasi sektor perikanan di Sumatera Selatan
diberitakan terpengaruh pelemahan ekonomi global, sehingga beberapa
penanam modal memutuskan untuk menunda rencananya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sumatera Selatan, Galamda Israk di Palembang, Jumat (30/10),
mengatakan, pada awal tahun terdapat sejumlah investor yang berniat
untuk menanamkan modal untuk pembangunan "cold storage" (tempat
pendingin untuk ikan), tapi hingga kini mereka belum juga
merealisasikannya.
"Informasi yang diterima bahwa rencana itu ditunda dan menunggu
hingga ekonomi membaik," kata Galamda katanya dan menambahkan tidak
hanya investasi asing, pelemahan ekonomi juga mempengaruhi rencana
penanaman modal pengusaha dalam negeri. (WDY)
Negara Tetangga Ingin Investasi di Sektor Perikanan Indonesia
Minggu, 22 November 2015 15:52 WIB