Tabanan (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak seluruh masyarakat Bali khususnya generasi muda penerus bangsa untuk memantapkan nilai-nilai nasionalisme sebagai wujud rasa hormat dan bakti kepada jasa-jasa para pahlawan.
Gubernur Pastika mengatakan hal itu ketika bertindak sebagai inspektur upacara peringatan HUT ke-69 Puputan Margarana di Monumen Perjuangan Taman Pujaan Bangsa Margarana Tabanan, 25 km barat laut Denpasar, Jumat.
"Sikap rela berkorban harus kita implementasikan dalam kehidupan sekarang untuk meneruskan perjuangan para pahlawan yang lalu," katanya.
Oleh sebab itu generasi muda harus mewarisi semangat kepahlawanan itu, agar mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia, terutama dalam menghadapi eraglobalisasi.
Ia mengharapkan semangat patriotisme, cinta tanah air, heroisme, rela berkorban dan kesetiakawanan harus terus dapat ditanamkan.
Untuk itu momentum hari pahlawan Puputan Margarana dapat dijadikan sebagai ajang bagi masyarakat Bali dalam memantapkan komitmen serta meningkatkan kepedulian dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial di daerah sebagaimana cita-cita para pahlawan.
Menurut Gubernur Pastika, kegigihan para pejuang yang hanya berbekal senjata sederhana melawan penjajah, namun dilandasi dengan semangat juang bela negara yang tinggi telah mampu menunjukkan karakter sejati orang Bali yang "sutindih" terhadap tanah kelahirannya, didasari semangat "jengah" dan "jiwa puputan".
"Karakter demikian itu masih tetap relevan dalam perjuangan kita saat ini, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang diwarisi para pahlawan seperti kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial serta semangat rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, harus tetap menjadi inspirasi dan motivasi dalam mengisi kemerdekaan," tegas Gubernur Pastika.
Pelaksanaan peringatan Hari Puputan Margarana, menurut Gubernur Pastika, merupakan wujud penghormatan dan penghargaan terhadap para pahlawan dimana para pejuang terdahulu dengan penuh historis serta semangat rela berkorban mempertahankan tanah air.
"Peringatan ini merupakan momentun reaktualisasi nilai-nilai historis perjuangan bangsa, sekaligus menjadi pijakan dalam melanjutkan perjuangan saat ini. Peristiwa Puputan yang dipimpin oleh Letnol Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan kaum penjajah yang ingin kembali menguasai tanah air, menunjukkan semangat perjuangan dan persatuan masyarakat Bali," ujarnya.
Upacara peringatan Hari Puputan Margarana tersebut antara lain diikuti gabungan TNI/Polri, Brimob Polda Bali, pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Tabanan, Pemuda Panca Marga Tabanan, Pramuka, siswa-siswi SMP dan SMA.
Kegiatan tersebut dirangkaikan pula dengan penyerahan panji sakti dan surat sakti dari pasukan Ciung Wanara kepada Pemuda Panca Marga. Acara peringatan juga dimeriahkan dengan ritual persembahyangan oleh masyarakat Desa Marga yang diikuti oleh ratusan para pejuang daerah yang dahulu pernah bertempur melawan serdadu-serdadu Belanda di bawah pimpinan Pahlawan I Gusti Ngurah Rai yang bertempur sangat hebat di daerah Margarana.
Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada juara Napak Tilas Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai yang diraih oleh Kabupaten Gianyar sebagai juara I dan berhak dengan Piala Bergilir yang diserahkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Keluar sebagai juara II Kabupaten Buleleng dan juara III Kabupaten Badung. Acara kemudian dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga serta tabur bunga bersama di monumen pahlawan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang juga didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Ketua DPRD Provinsi Bali Adi Wiryatama, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan sertra pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Bali serta Pemkab Tabanan. (WDY)