London (Antara Bali) - Hari Wayang Dunia diperingati oleh KBRI Sofia
Bulgaria dengan melakukan berbagai kegiatan pementasan wayang di
universitas, sekolah dan di kompleks kedutaan besar RI di ibukota
Bulgaria, Sofia.
Peringatan Hari Wayang di SD 8 Sofia Vasil Levski dihadiri 100
murid dan guru, selain itu juga diperingati di Sekolah Vela Blageova di
kota Veliko Tornovo, 200 km dari Sofia yang pernah mengadakan Kelas
Bahasa dan Budaya Indonesia, demikian Fungsi Pensosbud KBRI Sofia, Dina
Martina kepada Antara London, Sabtu.
Dubes RI untuk Bulgaria dan Albania, Bunyan Saptomo mengajak murid
SD Vela Blageova memperingati Hari Wayang Dunia bersama Ki Dalang
Profesor Andrik untuk bermain wayang bersama.
Kepala Sekolah, Mariana Hristova, didampingi enam guru lainnya
memuji wayang kulit Indonesia yang cantik, artistik dan mernarik.
"Wayang anda lebih baik dan menarik dibandingkan wayang kami," ujar
Mariana Hristova.
Prof. Andrik, sebagai dalang memulai dengan informasi mengenai
asal usul wayang melalui peta geografi dan peta dunia. Mereka dapat
membayangkan jarak yang harus ditempuh dari Sofia ke Jakarta.
Ia mengenalkan ibukota Jakarta yang metropolis, serta suku,
bahasa dan rumah adat di Indonesia. Mereka terbelalak ketika rumah-rumat
adat di Indonesia sangat artistik dan bentuknya yang bermacam-macam.
Selain memperkenalkan wayang kulit, Ki Profesor juga mengenalkan wayang
orang, dengan cara membandingkan tokoh wayang kulit dan wayang orang.
Ketika dipekernalkan satu persatu wayang kulit murid-murid
antusias memegang dan menggerakkannya. Ki Profesor mulai membagikan
wayang kepada murid-murid sambil menyuarakan dialog atau suara aslinya.
Murid pun menirukan dengan gayanya masing-masing. Dari tokoh punakawan,
orang biasa sampai tokoh satria dan raksasa. Mereka sangat tertarik
dengan bentuk dan warna wayang yang unik, apalagi ketika Ki Profesor
memainkannya dengan teriakan dan kata-kata yang lucu.
Mereka tertawa terbahak-bahak sambil memainkan wayang yang dipandu
oleh ki dalang dan menjelaskan mengenai cara membuat wayang dari bahan
yang digunakan sampai mewarnainya.
Salah satu guru menyampaikan pengenalan wayang kepada murid-murid
ini sangat bermanfaat, karena melalui wayang mereka dapat mengenal
budaya negara lain yang menjadi dasar pembelajaran toleransi sejak dini.
Ia mengatakan baru pertama kalinya melihat wayang, sebelumnya
hanya mendengar ada wayang, gamelan yang diberikan guru bahasa
Indonesia yang mengajar Kelas bahasa dan Budaya Indonesia.
Antusiasme ditunjukkan beberapa murid yang ingin memiliki salah
satu tokoh wayang dan menanyakan berapa harga satu wayang dan dimana
bisa membelinya. Sebagian guru menanyakan mengenai event-event dimana
wayang biasa dipentaskan.
Kegiatan promosi wayang menjadi program kegiatan KBRI Sofia tahun
2015. Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KBRI
telah mendatangkan Prof. Andrik untuk ditugaskan selama dua bulan di
KBRI Sofia. (WDY)
Hari Wayang Dunia Diperingati di Bulgaria
Sabtu, 14 November 2015 13:59 WIB