Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua DPRD Bali Dr Nyoman Sugawa Korry mengatakan aspirasi masyarakat Buleleng mengenai renovasi pasar dan monumen perjuangan segera ditindaklanjuti karena telah ada anggaran dalam APBD 2016.
"Itu setelah melakukan menyerap aspirasi masyarakat melalui reses bersama masyarakat, lurah, Bappeda kabupaten dan provinsi, Dinas Sosial kabupaten dan provinsi serta tokoh masyarakat, LSM di Kantor Camat Seririt dan Kantor Desa Jagaraga, Buleleng, 28-29 Oktober lalu," katanya di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan pasar ini sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat kebakaran beberapa waktu. Pemerintah Provinsi Bali melalui bantuan keuangan khusus (BKK) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016 segera mencairkan dana senilai Rp14 miliar untuk renovasi pasar tersebut.
Selain renovasi Pasar Seririt, harapan masyarakat Buleleng untuk membangun Monumen Perjuangan Jagaraga di Desa Jagaraga juga bakal terealisasi.
Sugawa Korry mengatakan dari hasil reses, untuk dua pembangunan itu, pemerintah Provinsi Bali melalui BKK akhirnya menyetujui untuk segera mencairkan dana sebesar Rp29,5 miliar, Rp14, 5 miliar di antaranya untuk renovasi pasar dan Rp15 miliar untuk pembangunan monumen.
"Realisasi ini bagian dari upaya kami dalam memperjuangkan harapan masyrakat saat reses yang kami lakukan pada Juni 2015 lalu," ucap politisi Partai Golkar itu.
Sugawa Korry mengatakan selain pernah mengalami musibah kebakaran dua kali, Pasar Seririt uga sebagai pusat ekonomi lintas kabupaten dan mampu menggerakan ekonomi enam kecamatan, yakni Seririt, Grogak, Banjar, Busungbiu, Pupuan dan Baturiti.
"Tentu dengan direnovasi kembali Pasar Seririt, harapan ekonomi di Buleleng bisa kembali bergerak dan seluruh hasil pertanian dari desa bisa tertampung," katanya.
Untuk itu, kata dia, sudah dianggarkan alokasi dana untuk renovasi dan Pemkab Buleleng segera menyiapkan DED (Detail Engineering Design).
"Termasuk bersama para `stakeholder`, kami juga berharap dalam renovasi ini juga menyiapkan rancangan dan sekaligus menyiapkan sarana pendukung seperti toilet, CCTV termasuk sistem pengamanan dan hidran air, agar peristiwa kebakaran tidak terulang lagi," kata politikus dari Banyuatis, Buleleng,
Demikian halnya dengan pembangunan monumen sebagai penghargaan untuk mengenang jasa perjuangan rakyat Buleleng dalam perang Jagaraga.
"Perang Jagaraga menjadi catatan sejarah. Rakyat Buleleng saat itu mampu menggempur dan memukul mundur 3.000 prajurit dan perwira kolonial Belanda. Semangat heroik itu yang diharapkan bagi generasi saat ini," katanya. (WDY)