Kuta (Antara Bali) - Wisatawan asing yang mengunjungi Provinsi Papua dan Papua Barat masih minim karena itu pemerintah kedua provinsi itu mempromosikan pariwisata daerahnya di Bali guna menjaring lebih banyak turis.
"Kami ingin mendatangkan lebih banyak wisatawan, sehingga kami promosikan Papua dan Papua Barat di sini, karena di Bali banyak wisatawan asing," kata Kadis Pariwisata Kabupaten Jayapura Yotham Yanataba di Kuta, Kamis.
Dicontohkan, jumlah wisatawan asing yang datang ke Kabupaten Jayapura, Papua, pertahunnya sekitar 9.000 orang sedangkan untuk wisatawan domestik jumlahnya lebih dari itu.
Namun, jumlah tersebut dinilai masih kurang sehingag pihaknya bersama kabupaten lainnya di kedua provinsi itu berpromosi pariwisata bersama guna menggaet wisatawan asing.
Diakuinya, kendala dihadapi adalah jarak dan terbatasnya akses jalan sehingga wisatawan belum banyak datang untuk mengenal obyek wisata di Papua dan Papua Barat.
Karena itu, pihaknya berharap dukungan pemerintah pusat dan kalangan swasta seperti dari maskapai agar bisa membantu mengatasi keterbatasan akses transportasi atau jalan menuju wilayah mereka.
Penerbangan ke wilayah tersebut, selama ini dilayani maskapai Garuda dan Merpati meskipun penerbangannya masih terbatas sehingga belum bisa melayani penumpang lebih banyak lagi.
Sementara itu, usai membuka "Direct Promotion Produk Papua" yang bertajuk "Sejuta Kemilau Papua Barat di Kuta " Direktur Promosi Dalam Negeri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Fathul Bachri, menekankan pentingnya pembenahan askes transportasi.
Selama ini, obyek wisata di Provinsi Papua dan Papua Barat belum mampu menjangkau lebih banyak wisatawan asing dan domestik karena terkendala jarak yang cukup jauh serta terbatasnya infrastruktur jalan.
Sebenarnya, meskipun jarak cukup jauh namun yang mendekatkan adalah sarananya. "Oleh karena itu, adanya maskapai Garuda dan Merpati, misalnya bisa menjual harga murah atau bersaing, maka akan lebih banyak wisatawan datang ke Papua,"kata dia.
Kendala jarak perjalanan dari Jakarta ke Papua selama tujuh jam itu, tidak akan menjadi persoalan sepanjang selain didukung transportasi udara yang memadai, juga kalau ada sesuatu yang menjadi kepuasan pribadi wisatawan sehingga mereka mau datang.
Pihaknya mendukung upaya promosi seperti dilakukan Papua dan Papua Barat ke Bali untuk menjaring lebih banyak wisatawan asing.
"Kami di pusat akan terus mendukung pengembangan pariwisata dengan promosi seperti ini misalnya setahun dua kali pertama di Bali yang kedua di Batam," ucapnya. (*)