Denpasar (Antara Bali) - Warga keturunan Minang di Bali menggalang dana sumbangan di Pantai Kuta guna disalurkan kepada korban letusan Gunung Merapi di Jateng/DI Yogyakarta dan korban bencana tsunami di Mentawai, Sumatera Barat.
"Kegiatan penggalangan dana ini akan kami teruskan hingga Desember nanti di sejumlah tempat di Pulau Dewata," kata Wakil Ketua Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Daerah Bali H Yasril Kelana, Minggu.
Aksi penggalangan dana itu dilatarbelakangi oleh keprihatinan para perantau asal Minang, Sumatra Barat itu, atas penderitaan saudara-saudara mereka yang menjadi korban bencana alam.
"Karena itu, kami ingin menujukkan kepedulian atas musibah yang dialami warga korban letusan Gunung Merapi maupun yang dilanda tsunami di Kepulauan Mentawai," katanya.
Nantinya, setelah dana terkumpul akan disumbangkan kepada mereka yang berhak, dengan harapan bisa membantu mengurangi beban penderitaan para korban bencana alam tersebut.
Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan adalah menampilkan berbagai kesenian dan kebudayaan Tanah Minang seperti tari-tarian dan lantunan lagu-lagu dengan alat musik tradisional asal Minang.
"Kami tampilkan tari piring, talempong dan tambua, selain untuk mengenalkan kebudayaan kami ke masyarakat dan wisatawan juga untuk menggalang dana bantuan bagi korban bencana," ujar Yasril.
Para perantau asal Minang itu memulai aksinya pukul 15.00 Wita hingga sekitar dua jam dan cukup menyedot animo warga yang kebetulan berlibur atau melintas di Pantai Kuta.
Tak sedikit warga asing menyaksikan tari-tarian menawan yang dibawakan para penari dengan dandanan khas adat Minang.
Dari aksi penggalian dana pertama kalinya itu, kata Yasril, berhasil menghimpun dana hingga sekitar Rp7 juta.
Pihaknya hingga satu minggu ke depan berencana menggelar dua kali aksi serupa di lokasi berbeda di pusat-pusat keramaian di Pulau Dewata.
Selaian menggalang dana lewat pentas kesenian Minang, IKMS juga menghimpun sumbangan melalui masjid-masjid dan semua rumah makan minang di wilayah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar yang berjumlah sekitar 150 unit.(*)