Negara (Antara Bali) - Kapolda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto memberikan perhatian khusus terhadap pengamanan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
Hal itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja, Kamis, dengan mendatangi pos-pos pengamanan di pelabuhan tersebut, yang dianggapnya masih kurang sarana dan prasarana.
"Contohnya alat untuk mendeteksi narkoba. Ada kecenderungan, penyelundup narkoba menganggap lewat pelabuhan lebih aman dibandingkan lewat bandara. Modus itu harus diantisipasi," katanya didampingi Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk Wahyudi Susianto dan Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk Nyoman Daelon Wirawan.
Untuk alat yang menurutnya mampu mendeteksi narkoba di dalam mobil tersebut, ia minta dilakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak pelabuhan.
Selain penyelundupan narkotika, ia juga memerintahkan peran intelejen diperkuat untuk menangkal masuknya teroris, karena Pulau Bali rawan menjadi target.
Saat mendatangi pos pengamanan, ia menilai, jumlah personil masih kurang, dan memerintahkan Kapolres Jembrana untuk melakukan evaluasi.
"Satu regu bertuga selama 12 jam, itu waktu yang cukup panjang dan melelahkan untuk terus awas dan siaga. Jumlah personil yang jaga harus dievaluasi, karena pelabuhan ini harus mendapatkan perhatian khusus sebagai pintu gerbang Bali," ujarnya.
Usai berkeliling pelabuhan, kepada wartawan ia mengatakan, pihaknya akan berusaha meningkatkan sarana dan prasarana pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, yang dianggap masih kurang.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, ia mengaku, harus melakukan kajian terlebih dahulu, sehingga sarana dan prasarana yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Menurutnya, sarana dan prasarana yang memadai itu penting untuk menjaga Bali tetap aman dari narkoba, tindak terorisme maupun prilaku kriminal lainnya.(GBI)