Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menjadi pemenang lomba nasi goreng tradisonal yang diikuti seluruh kepala SKPD setempat di Denpasar, Sabtu.
"Seperti Anda tahu keseharian bapak sibuk untuk urusan kedinasan. Sekarang dengan mengikuti lomba memasak nasi goreng tradisional diharapkan nantinya bisa membantu urusan di dapur," ujar Ny Selly Mantra, istri Wali kota Denpasar, sambil berseloroh.
Dikatakan, lomba membuat nasi goreng tradisional itu merupakan rangkaian kegiatan dalam memeriahkan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-38 PKK.
Perlombaan tersebut diikuti hampir seluruh pejabat Pemkot Denpasar, termasuk orang nomor satu di wilayah Ibu Kota Provinsi Bali itu.
"Diharapkan juga selain bisa membantu nantinya, para peserta juga bisa berkreasi dalam urusan menciptakan makanan yang memiliki cita rasa yang menggugah," ujarnya.
Dijelaskan, selain menyelenggarakan lomba tersebut, ada juga beberapa perlombaan berkaitan dengan peringatan HKG PKK ke-38. Di antaranya lomba melukis untuk anak-anak TK, lomba berbusana tempo dulu yang diikuti oleh orang lanjut usia dan lomba membuat lis senjata.
"Selain itu ada juga lomba yang khusus hanya diikuti oleh lansia. Ternyata sambutannya sangat baik, bahkan banyak dari para peserta yang berkreasi," katanya.
Dia juga merasa gembira karena sambutan warga Denpasar dengan perlombaan yang diselenggarakan tersebut cukup tinggi, terbukti dari jumlah peserta yang ikut berpartisipasi cukup banyak. Jumlah pesertanya mencapai puluhan orang untuk masing-masing kategori lomba.
Lomba membuat nasi goreng tradisional di Lapangan Puputan Badung yang diikuti oleh seluruh pejabat di lingkungan Kota Denpasar tentu saja membuat tontonan yang menarik bagi yang menyaksikan. Bagaimana tidak, Wali Kota Denpasar beserta kepala SKPD biasanya keseharian hampir tidak pernah membuat nasi goreng sekarang harus ditantang untuk membuat nasi goreng.
Tampak tingkah lucu semua peserta saat mempersiapkan bahan nasi goreng, mulai dari membuat sambal sampai bumbunya. Mereka tampak kewalahan dan kebingungan menentukan bumbu yang tepat untuk digunakan.
Sementara yang berhasil meraih posisi kedua adalah kepala DKP dan dispenda, sedangkan ketiga diduduki oleh kepala badan arsip.(*)