Jakarta (Antara Bali) - Salah satu alasan yang membuat kebanyakan orang enggan membeli perangkat BlackBerry adalah bahwa sistem operasi BlackBerry tidak menawarkan banyak aplikasi terkemuka seperti yang ditemukan pada iOS dan Android.
Meski aplikasi Android dapat dimainkan di perangkat lunak BlackBerry 10.2 dan versi yang lebih tinggi, sejumlah aplikasi tidak berjalan mulus seperti pada perangkat bertenaga Android. Selain itu, pilihan aplikasi yang ditawarkan pada Amazon Appstore juga dinilai tidak begitu menarik.
CEO BlackBerry, John Chen, mengatakan bahwa toko aplikasi Amazon, yang bermitra dengan BlackBerry, tidak dapat bersaing dengan Google Play atau iTunes Store. "Kami bekerja keras untuk itu," kata dia.
Saat ditanya tentang rumor yang beredar mengenai BlackBerry yang disebut-sebut akan meluncurkan perangkat "rasa" Android, Chen menjawab "Jika Anda benar-benar ingin bermain di pasar yang lebih besar, Anda harus melakukan cross-platform."
Lebih lanjut, Chen mengakui bahwa penjualan BlackBerry model terbaru belum kuat. "Bisa dikatakan ini bukan pelarian yang sukses," kata dia menanggapi pertanyaan tentang permintaan akan BlackBerry model terbaru seperti BlackBerry Passport dan BlackBerry Classic.
Perangkat BlackBerry dengan kode Venice tertangkap kamera foto maupun video telah menjalankan sistem operasi Android. Handset tersebut dikabarkan akan diluncurkan pada November mendatang di Amerika Serikat.
Sebelumnya, BlackBerry dikabarkan akan keluar dari bisnis smartphone. Namun, Venice nampaknya akan menjadi "bab" baru bagi BlackBerry di mana banyak pengguna Android dilaporkan berminat untuk membeli perangkat tersebut, demikian Phone Arena. (WDY)
Penerjemah: Arindra Meodia
BlackBerry: Kami Butuh Lebih Banyak Aplikasi
Minggu, 30 Agustus 2015 12:26 WIB