New York (Antara Bali) - Harga minyak mentah dunia mencetak kenaikan
besar dua berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah terpuruk
seminggu karena para pedagang memandang penurunan tajam baru-baru ini
sebagai hal berlebihan.
Harga patokan AS minyak mentah light
sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober
melompat 2,66 dolar AS (6,3 persen) menjadi berakhir pada 45,22 dolar AS
per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, patokan
Eropa, kini menjadi 50,05 dolar AS per barel di perdagangan London, atau
melompat 2,49 dolar AS (5,2 persen) dari penutupan Kamis.
Selama seminggu, WTI naik 11 persen, kenaikan mingguan terkuat
dalam empat setengah tahun terakhir, setelah sebelumnya kontrak merosot
pada Senin ke tingkat penutupan terendah dalam enam setengah tahun, pada
38,24 dolar AS per barel. Sementara harga Brent naik sekitar 10 persen,
kenaikkan terbaik sejak 2009.
Kedua kontrak telah melonjak sekitar 10 persen pada Kamis, berbalik
naik atau "rebound" dari posisi terendah enam tahun, setelah ekonomi AS
diberitakan tumbuh lebih baik dari perkiraan pada tingkat tahunan 3,7
persen di kuartal kedua.
Di sisi penawaran, "rebound" didukung oleh Shell yang menutup dua
saluran pipa utamanya di Nigeria pada Kamis, karena kebocoran dan
sabotase, sehingga mengurangi ekspor minyak mentah cukup besar.
"Ini luar biasa," kata Phil Flynn dari Price Futures Group.
"Alasannya mengapa harga minyak telah kembali adalah kita merasakan aksi
jual berlebihan."
Minyak mentah jatuh di bawah 40 dolar AS per
barel pada Senin, karena para investor khawatir bahwa pelambatan
pertumbuhan dan gejolak pasar saham Tiongkok akan menggerus ekonomi
global ke dalam kelumpuhan, katanya.
"Tetapi sekarang, Anda melihat data ekonomi yang datang dari Eropa
dan AS, ketakutan bahwa pelambatan Tiongkok telah berdampak besar pada
ekonomi global mungkin terlalu dibesar-besarkan."
"Pasar minyak tetap sangat volatile," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Evans mengatakan bahwa para pedagang minyak tampak lebih terkesan
dengan kenaikan 4,8 persen pasar saham Shanghai pada Jumat, daripada
penurunan hampir delapan persen selama seminggu. (WDY)
Harga Minyak Cetak Kenaikan Besar Dua Hari Berturut
Sabtu, 29 Agustus 2015 9:08 WIB