Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar mendukung Festival Puputan Badung yang menampilkan berbagai seni dan budaya sebagai ajang khasanah mengenang heroik perang melawan penjajah Kolonial Belanda.
"Festival tersebut sepenuhnya dikemas dalam sebuah garapan seni oleh Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara," kata Nyoman Suarsa, seorang seniman Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pelaksanaan Festival Puputan Badung sebuah kegiatan festival yang muncul dari komunitas Banjar Tainsiat. Selama ini kegiatan Festival tidak saja dilaksanakan oleh pemerintah, namun masyarakat telah mampu ikut berperan aktif melaksanakan suatu kegiatan dalam membangkitkan kearifan lokal yang ada di masing-masing wilayah di Kota Denpasar.
"Kami selaku seniman sangat mendukung dan menyambut baik sebuah kegiatan festival yang di kemas warga Banjar Tainsiat lewat Festival Puputan Badung," ujarnya.
Menurut dia, di Kota Denpasar saat ini beberapa banjar telah mampu membangkitkan kearifan lokal yang ada dimasing-masing lingkungan banjar. Seperti Festival Omed-omedan dimiliki warga Banjar Kaja Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Sanur Village Festival (SVF) serta saat ini disambut dengan Festival Puputan Badung yang tahun ini telah memasuki tahun kedua.
Suarsa menjelaskan Festival Puputan Badung memang pantas dilaksanakan warga Banjar Tainsiat, karena sebuah sejarah Puputan Badung pernah terjadi di wilayah Banjar Tainsiat.
"Mudah-mudahan kegiatan kreatif yang mendukung program Pemerintah Kota Denpasar dapat terus bermunculan melalui komunitas banjar di Kota Denpasar,"katanya.
Sementara Ketua Panitia Festival Puputan Badung, Gede Darmaja mengatakan berbagai persiapan dalam menggelar Festival Puputan Badung pada 20-21 September mendatang telah dilaksanakan warga Banjar Tainsiat.
Ia mengatakan berbagai kegiatan budaya akan diisi oleh organisasi kepemudaan, lansia, dan veteran pejuang ini telah melaksanakan persiapan latihan.
"Walau sebagai festival yang baru dilaksanakan untuk kedua kalinya, namun Festival Puputan Badung berkeinginan mendorong generasi muda agar selalu meningkatkan semangat dalam mengisi pembangunan menuju Denpasar sebagai Kota Budaya," katanya.
Festival Puputan Badung sebagai agenda budaya tahunan di Kota Denpasar. Dalam pembukaan Festival Puputan Badung akan diisi dengan kirab obor yang melibatkan 109 orang dan kirab duplikat keris Puputan Badung, serta obor abadi yang dipusatkan di perempatan Patung I Gusti Ngurah Made Agung yang terletak di sebelah selatan Banjar Tainsiat.
Darmaja mengharapkan kegiatan ini mampu memberikan warna berbeda dalam kegiatan festival, baik yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar, maupun warga masyarakat yang ada di empat kecamatan di Kota Denpasar.
"Kami berharap kegiatan ini memberi nuansa dan semangat kepada generasi muda melakukan olah kreatif melalui seni dan budaya," katanya. (WDY)