Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah ruas jalan di Kota Denpasar ditutup sementara saat pembukaan Festival Puputan Badung yang digelar pertama kalinya di Ibu Kota Provinsi Bali, Sabtu.
Sejumlah jalan di Kota Denpasar yang ditutup sementara yaitu, Jalan Nangka, Jalan Patimura dan Jalan Veteran.
Akibat penutupan jalan itu, sejumlah ruas jalan di sekitarnya menimbulkan kemacetan seperti di Jalan Gatot Subroto, Jalan Suli, Jalan Gajah Mada, Jalan Surapati, Jalan Werkudara dan Jalan Kepundung.
Sejumlah aparat kepolisian Polresta Denpasar dan Dinas Perhubungan setempat diterjunkan untuk mengatur lalu lintas di seputar jalan yang mengalami kemacetan tersebut.
Festival digelar selama sebulan penuh yang diikuti oleh 1.000 seniman dari 57 sanggar seni, 151 seniman lukis di Kota Denpasar.
Festival itu rencananya digelar setiap tahun untuk memberikan semangat generasi muda untuk memberantas kemiskinan dan selalu mencontoh semangat Puputan Badung yang telah mampu mengusir para penjajah.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Puputan Badung, Made Darmaja menyampaikan permohonan maaf karena adanya penutupan jalan sementara sehingga mengganggu lalu lintas setempat.
"Dia mengajak seluruh masyarakat Kota Denpasar untuk turut serta menyukseskan kegiatan tersebut," ujarnya.
Puputan Badung adalah sebuah bentuk perang perlawanan terhadap ekspedisi militer pemerintah kolonial Belanda V di Badung yang berarti bentuk reaksi terhadap intervensi penguasa Belanda terhadap kedaulatan masyarakat setempat.
Bagi masyarakat Bali di Badung, puputan berarti juga sikap mendalam yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur yaitu, ksatria sejati, rela berkorban demi kedaulatan dan keutuhan negeri, membela kebenaran dan keadilan serta berperang sampai tetes darah terakhir.
Puputan Badung 20 September 1906 merupakan fakta sejarah tidak terbantahkan tentang jiwa kepahlawanan dan kemanunggalan raja dan rakyat Badung. Berdasarkan bukti-bukti historis yang ada bahwa raja-raja dan rakyatnya betul-betul tulus ikhlas dan berani melakukan perang Puputan sebagai bentuk keputusan bersama untuk mempertahankan kedaulatannya dari Belanda. (WDY)