Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijawa Mantra membuka Festival Puputan Badung yang digelar pertama kali dengan menyalakan api obor abadi.
"Saya menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ini. Kegiatan ini harus terus digelar setiap tahun untuk memberikan semangat kepada generasi muda kita," katanya di sela-sela pembukaan Festival Puputan Badung di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan itu akan digelar selama satu bulan penuh dengan diisi oleh berbagai kegiatan seni dan pameran untuk menarik para wisatawan bernkunjung ke pamaeran tersebut.
Festival itu diawali dengan parade sejumlah seniman yang berjalan dari patung Catur Muka Jalan Veteran Hingga patung Cokorda Mantuk Ring Rana.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Puputan Badung, Made Darmaja menyampaikan perhomanan maaf karena adanya penutupan jalan sementara sehingga mengganggu lalu lintas setempat.
"Dia mengajak seluruh masyarakat Kota Denpasar untuk turut serta menyukseskan kegiatan tersebut," ujarnya.
Puputan Badung adalah sebuah bentuk perang perlawanan terhadap ekspedisi militer pemerintah kolonial Belanda V di Badung yang berarti bentuk reaksi terhadap intervensi penguasa Belanda terhadap kedaulatan masyarakat setempat.
Bagi masyarakat Bali di Badung, puputan berarti juga sikap mendalam yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur yaitu, ksatria sejati, rela berkorban demi kedaulatan dan keutuhan negeri, membela kebenaran dan keadilan serta berperang sampai tetes darah terakhir.
Puputan Badung 20 September 1906 merupakan fakta sejarah tidak terbantahkan tentang jiwa kepahlawanan dan kemanunggalan raja dan rakyat Badung. Berdasarkan bukti-bukti historis yang ada bahwa raja-raja dan rakyatnya betul-betul tulus iklas dan berani melakukan perang Puputan sebagai bentuk keputusan bersama untuk mempertahankan kedaulatannya dari Belanda. (WDY)