Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali membuka gerai edukasi pengenalan sejarah mata uang rupiah dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati di Denpasar, Minggu mengatakan gerai Bank Indonesia itu dibuka di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar serangkaian Pameran Pembangunan serangkaian HUT ke-70 RI dan HUT ke-57 Pemerintah Provinsi Bali.
"Ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat terkait kebansentralan termasuk pengenalan Rupiah," katanya.
Dalam gerai tersebut, bank sentral itu menampilkan koleksi uang kertas dan uang logam "kuno" sebelum dan sesudah kemerdekaan RI.
Selain itu, petugas setempat juga menyampaikan informasi terkait kebijakan dan program bank sentral di antaranya mengenai keberadaan Bank Indonesia, gerakan transaksi non-tunai, uang elektronik, hingga ciri-ciri keaslian uang Rupiah.
Dalam gerai tersebut juga dikampanyekan penggunaan uang Rupiah dalam setiap transaksi dalam negeri untuk menunjukkan kedaulatan Indonesia sebagai negara yang berdaulat.
"Hal itu sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang," ucapnya.
Bank sentral itu kini tengah gencar mengkampanyekan undang-undang itu yang juga telah diteruskan dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 17/PI/2015 tentang kewajiban Penggunaan Uang Rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam peraturan itu disebutkan bahwa setiap transaksi di dalam negeri wajib menggunakan mata uang Rupiah.
Namun kewiban itu tidak berlaku apabila menyangkut pelaksanaan APBN, pemberian atau penerimaan hibah dari atau ke luar negeri, transaksi perdagangan internasional, simpanan di bank dalam bentuk valuta asing atau transaksi pembiayaan internasional.
Pelanggaran peraturan itu dikenakan hukuman kurungan maksimal satu tahun dan denda maksimal Rp200 juta.
Adanya pembukaan gerai pengenalan Rupiah dan peraturannya itu disambut baik sejumlah pengunjung pameran pembangunan itu.
"Ini sangat membantu kami dan anak-anak untuk mengenalkan mata uang Rupiah karena ini adalah ilmu pengetahuan dan sejarah perjalanan bangsa," kata Mahartini, seorang pengunjung. (WDY)
BI Bali Buka Gerai Pengenalan Sejarah Rupiah
Minggu, 16 Agustus 2015 20:20 WIB