Nusa Dua (Antara Bali) - Presiden Asosiasi Chef Indonesia (ICA) Henry Alexie Bloem berharap, bebek betutu yang merupakanan masakan khas tradisional Bali bisa mendunia.
"Bali bukan hanya dikenal sebagai destinasi pariwisata semata, namun juga bisa dikenal dengan destinasi kulinernya," katanya saat ditemui di arena Nusa Dua Fiesta (NDF) di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, untuk mempromosikan masakan kuliner khas Indonesia pihaknya mengharapkan pekerja hotel dan restoran atau chef Indonesia yang bekerja di luar negeri, baik itu di Amerika Serikat, Singapura dan negara lainnya.
"Termasuk juga di kapal pesiar, untuk ikut mempromosikan dan mengangkat menu makanan tradisional, seperti bebek betutu. Selama ini yang lebih dikenal wisatawan asing adalah babi guling, namun ada masakan tradisional lainnya yang patut untuk diangkat, seperti sate lilit, lawar, jukut ares, dan lainnya," ujar Hendry.
Dikatakan, dengan adanya lomba kuliner seperti yang digelar di NDF ini diharapkan sebagai wadah untuk mempromosikan serta memperkenalkan masakan tradisional bebek betutu kepada masyarakat luas, baik itu wisatawan mancanegara maupun Nusantara.
Ketua panitia lomba memasak NDF I Ketut Gede Eka Kurniawan mengatakan, kompetisi "kuliner challenger" ke-8 dengan menu bebek betutu ini merupakan rangkaian kegiatan NDF 2010 yang diikuti 11 tim dari hotel di Nusa Dua, Kuta dan Ubud, Kabupaten Gianyar.
"Ke depan kami harapkan animo peserta untuk ikut dalam lomba masak tradisional bisa lebih banyak serta menu yang dilombakan juga beragam, tidak hanya sebatas pada menu bebek betutu sebagai ikon NDF saja, namun juga menu-menu kuliner khas tradisional daerah lainnya," kata dia.
Dalam lomba kuliner bebek betutu ini, menurut Sekretaris ICA Margaret Gunawan, bebek yang digunakan adalah bebek khusus, yaitu blasteran bebek bali dengan bebek peking dan sudah ada peternak yang membudidayakan di Bali.
Dikatakan, bebek tersebut memiliki kelebihan, yaitu dagingnya lebih tebal serta ketika dimasak dagingnya lebih empuk. Masing-masing peserta menyajikan dua bebek, yang satu untuk ditampilkan dan satunya lagi bisa dinikmati oleh pengunjung.
Margaret lebih lanjut mengatakan, dalam lomba ini para peserta langsung mendemokan bahan-bahan dan bumbu yang digunakan, mulai dari cara memotong bebek, membuat bumbu hingga cara memasaknya.
"Bumbu yang digunakan untuk memasak ayam betutu tersebut bahannya dari rempah-rempah tradisional, termasuk juga memasaknya menggunakan arang kayu dan sekam padi," ujarnya.
Dengan menggunakan bumbu tradisional dan memasaknya menggunakan arang kayu itu, bertujuan ingin menunjukkan kepada wisatawan, bahwa adonan ala tradisional tersebut rasanya mampu bersaing dengan makanan nasional maupun internasional.
Sebenarnya menu tradisional bila dikelola dengan higienis, kata dia, dapat bersaing dengan menu kuliner internasional. Yang terpenting diperhatikan oleh peserta adalah higinitas, cara pengolahan makanan tersebut hingga penyajiannya.
Sementara Ketua Umum NDF 2010 I Gusti Ketut Purnaya mengatakan, sejumlah agenda kegiatan sudah dirancang secara matang oleh panitia, termasuk juga lomba kuliner tersebut.
Lomba kuliner yang disaksikan ratusan wisatawan asing dan warga lokal itu, memperebutkan predikat best chef 2010, best culinary team 2010, best culinary artist, dan best culinary organization team.(*)