Denpasar (Antara Bali) - Produksi padi di Bali berdasarkan angka ramalan (Aram) tahun 2015 diperkirakan mencapai 861.321 ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebesar 3.377 ton atau 0,39 persen dibanding produksi tahun 2014.
"Kenaikan produksi tersebut berkat meningkatnya produktivitas persatuan hektare sebesar 0,85 kuintal per hektare (1,41 persen, meskipun luas panen menurun 1.419 hektare (0,99 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, produksi padi selama tahun 2014 tercatat 857.944 ton GKG, menurun 24.148 ton atau 2,74 persen dibanding tahun 2013.
Sedangkan tahun 2015 diperkirakan akan mengalami peningkatkan produksi yang akan terjadi pada subround II yani bulan Mei-Agustus sebesar 34.932 ton GKG atau 13,53 persen.
Peningkatan produksi padi juga akan terjadi pada subround III (September-Desember) sebesar 28.141 ton GKG atau 9,30 persen. Sementara pada subround I (Januari-April) mengalami penurunan sebesar 59.696 ton GKG atau 20,09 persen.
Panasunan Siregar menambahkan, secara absolut maupun persentase kenaikan produksi padi relatif tinggi terjadi di Kabupaten Badung sebesar 23.746 ton GKG atau sebesar 21,76 persen.
Kenaikan produksi padi di Bali selama 2015 (Aram I) diperkirakan karena adanya kenaikan produksi sebesar 0,85 kuintal/hektare (1,41 persen), meskipun luas panen diperkirakan berkurang 1.419 hektare (0,99 persen).
Kenaikan produktivitas tertinggi diperkirakan terjadi di tiga kabupaten/kota yang meliputi Kabupaten Karangasem 4,91 kuintal/hektare (9,05 persen), Kota Denpasar 3,88 kuintal/hektare (5,97 persen dan Kabupaten Badung sebesar 3,19 kuintal/hektare (5,05 persen).
Secara umum ada tiga faktor yang mendorong kenaikan produktivitas padi, yakni di Kota Denpasar adanya kompensasi subsidi pupuk kepada petani yang lahannya mengalami kekeraingan pada tahun 2014 lalu.
Subsidi pupuk tersebut diberikan ketika petani yang memulai menanam padi pada periode November-Desember 2014, yang hasil panennya terjadi pada subround I-2015.
Selain itu di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung petani menggunakan varietas unggul seperti Ciherang sehingga produksi dapat meningkat hingga 8,5 ton per hektare.
Demikian pula ada program upaya khusus (Upsus) untuk komoditas padi yang bersumber dari APBN seluas 310 hektare di Kecamatan Petang, Kecamatan Mengwi 2.084 hektare, Abiansemal 755 hektare dan di Kecamatan Kuta Utara 251 hektare, ujar Panasunan Siregar. (WDY)
Produksi Padi Di Bali Naik 0,39 Persen
Sabtu, 18 Juli 2015 11:50 WIB