Denpasar (Antara Bali) - Sanggar Cudamani, Kabupaten Gianyar, Bali menampilkan kesenian rekonstruksi berjudul "Ketemu Ring Tampak Siring" pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Sabtu.
"Drama tarian ini adalah hasil rekonstruksi dari drama tari dengan judul yang sama diciptakan pada tahun 2004," kata sutradara tari, Prof Dr I Wayan Dibia, yang juga guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Ia mengatakan, drama tari "Ketemu Ring Tampaksiring" adalah sebuah drama arja yang melakonkan sebuah kisah melankolis bernuansa patriotik buah karya I Made Sanggra dari Desa Pakuwudan Sukawati, Gianyar.
"Drama tari itu menggambarkan pertemuan emosional dari dua bersaudara yakni Ni Luh Rai dengan Van Steffen, putra dari Luh Kompyang, seorang warga Tampaksiring dengan suaminya De Bosch yang berkebangsaan Belanda," kata dia.
Wayan Dibia menuturkan, Ni Luh Rai, seorang gadis desa penjual patung di jalan Pura Tirta Empul, Tampaksiring, bertemu dengan seorang pemuda berkebangsaan Belanda bernama Van Steffen yang datang ke Bali menyertai kunjungan Ratu Yuliana, sejak pertemuan tersebut, kedua insan muda ini merasakan benih-benih asmara di antara keduanya.
Sementara itu, Wayan Gabler, anak Bendesa Gede dari Manukaya, sejak lama sudah tergila-gila dengan Ni Luh Rai, tetapi, malangnya, cintanya seakan bertepuk sebelah tangan karena Luh Rai menolaknya secara halus.
Namun, getaran cinta Ni Luh Rai dengan Van Steffen kemudian berubah menjadi rasa kasih sayang persaudaraan, setelah Ni Luh Kompyang menjelaskan kedudukan mereka sebagai bersaudara.
"Kemudian Ni Luh Kompyang memeluk Van Steffen yang memiliki nama kecil de Combosch disaksikan Ni Luh Rai sambil berlinang air mata," imbuhnya.
I Wayan Dibia menambahkan, pada pementasan itu, menampilkan empat orang penari dan 15 orang penabuh dari Sanggar Cudamani, Kabupaten Gianyar.
Sementara itu, Ardi Sastrawan salah seorang penari pementasan tersebut merasa sangat terhibur dengan pementasan dari sanggar kebanggaan masyarakat Gianyar tersebut.
Ia mengatakan, ceritanya sangat rapi dan penuh penarinya begitu menguasai karakter yang dimainkan. "Penjiwaannya bagus sekali, saya sampai terbawa suasana," ungkap dia.
Pementasan Sanggar Cudamani, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu pementasan dari tujuh jenis kesenian yang tampil di hari ke-14 pelaksanaan PKB tahun ini.
Ketujuh pementasan tersebut berlangsung dari siang, sore, hingga malam hari pada enam panggung pertunjukan di sekitaran Taman Budaya, Denpasar. (WDY)
Duta Gianyar Tampilkan Kesenian Rekonstruksi
Sabtu, 27 Juni 2015 17:39 WIB