Singaraja (Antara Bali) - Para nelayan di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali Utara membudidayakan ikan sebagai salah satu komoditas unggulan yang sangat diminati konsumen luar negeri.
"Kami membudidayakan ikan jenis kerapu karena sangat mudah dipasarkan ke luar negeri, selain karakter teluk yang kami miliki sesuai dengan pengembangan budidaya ikan kerapu," kata Wayan Suarja, salah seorang pembudidaya di desa wilayah setempat, Senin.
Ia mengatakan, hasil seluruh budidaya ikan kerapu di Kecamatan Gerokgak bisa mencapai 15 ton dalam sekali proses pengiriman yang dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan.
Sebagian besar hasil budidaya ikan kerapu dikirim ke Hong Kong dan Tiongkok karena minat warga untuk mengkonsumsi ikan kerapu cukup tinggi.
Wayan Suarja menambahkan, selain memenuhi pasar ekspor, hasil budidaya ikan kerapu di daerah Gerokgak juga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kami juga melakukan proses pengiriman ke sejumlah daerah di Indonesia, disamping memenuhi konsumsi masyarakat Pulau Dewata," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kalautan dan Perikanan (Kadiskanla) Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan, daerah Pantai Barat Buleleng memang menjadi andalan budidaya ikan jenis kerapu.
"Kita memiliki Teluk Pegametan yang memiliki potensi untuk jenis ikan seperti itu, di sana para nelayan melakukan pemeliharaan kerapu dengan menggunakan kerambak jaring apung jenis modern," katanya.
Nyoman Sutrisna mengatakan, untuk memantau produksi ikan kerapu di daerah itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2013 tentang Izin Usaha Perikanan sebagai salah satu upaya medeteksi produksi ikan kerapu di Kabupaten paling Utara Pulau Dewata itu.
"Perda ini bukan untuk retribusi semata, yang lebih penting adalah kami dapat mendata berapa jumlah ikan yang dihasilkan nelayan untuk dikirim memenuhi pasar dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya. (WDY)