Kuta, Bali (Antara Bali) - Komando Daerah Militer IX/Udayana melepasliarkan seribu tukik di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, sebagai salah satu bentuk kepedulian TNI dalam menjaga ekosistem fauna langka.
"Ini spesies yang langka, tentu ini juga menjadi perhatian kami untuk menjaga keberlanjutan hidup tukik," kata Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro ditemui usai melepas tukik di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Menurut dia, seribu tukik tersebut didapatkan dari sejumlah penangkaran di beberapa wilayah di antaranya di Kuta, Gianyar dan Serangan, Denpasar.
"Habibit hewan ini sudah mulai punah dan dari kemungkinan seribu yang kami lepas, lima saja yang hidup itu sudah bagus sekali," imbuh jenderal bintang dua itu.
Pelepasliaran tukik itupun mendapat perhatian turis mancanegara yang saat itu tengah menikmati liburan di pantai berpasir putih tersebut.
Mereka bahkan ikut terlibat melepas tukik bersama para petinggi jajaran Kodam Udayana dan prajurit TNI.
"Ini pertama kalinya saya berpartisipasi melepas hewan langka dan ini kesempatan langka juga saya lepas bersama dengan tentara Indonesia," ucap seorang wisatawan dari Inggris, Charllote.
Aksi melepas tukik itu pun mendapatkan sertifikat rekor dari Museum Rekor Indonesia (Muri) yang diserahkan kepada Pangdam Udayana dan Kodam Udayana.
Meski demikian, adanya rekor bukan merupakan kepentingan utama asalkan berkontribusi bagi pengembangan ekosistem lingkungan.
"Mendapatkan rekor bukan kepentingan utama asalkan itu baik kami akan laksanakan saja," ucapnya.
Kegiatan melepas tukik merupakan salah satu rangkaian yang digelar instansi tersebut memperingati Hari Ulang Tahun Kodam IX/Udayana ke-58 yang jatuh pada Rabu (27/5).
Selain meraih rekor Muri untuk melepas tukik terbanyak, Kodam Udayana juga meraih empat kategori rekor lainnya yakni Adapun empat kategori rekor tersebut yakni rekor pelaksanaan karya bakti melalui pembersihan pantai secara serentak di tiga provinsi yakni Bali, NTB dan NTT dengan peserta terbanyak 107.199 orang sepanjang 202,2 kilometer.
Rekor lainnya yakni Tari Kolosal Serbuan Teritorial oleh peserta terbanyak 1.600 penari, pagelaran tari gemu famire oleh peserta terbanyak 15.000 orang dan penyajian makanan tradisional "nasi jinggo" khas Bali sebanyak 15.000 bungkus, ketiga rekor tersebut ditampilkan dalam puncak perayaan HUT Kodam Udayana. (WDY)