Denpasar (Antara Bali) - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menyatakan bahwa pariwisata di Pulau Dewata tidak akan terpengaruh pascaeksekusi mati dua terpidana mati warganegara Australia khusus menyangkut kunjungan wisatawan dari negeri tersebut.
"Pariwisata itu hubungannya manusia ke manusia, budaya ke budaya. Tidak ada hubungannya pemerintah dengan masyarakat. Kami percaya bahwa itu (kunjungan wisman asal Australia) akan berjalan terus," kata Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Ngurah Wijaya di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, perkembangan turis dari negeri kanguru itu malah terus bertumbuh selama hampir tiga bulan terakhir yang mencapai sekitar 15 persen.
"Kenaikan sekitar 15 persen karena memang bagi wisatawan Australia semua yang dibutuhkan itu ada di Bali," ucapnya.
Hingga saat ini, pembatalan kunjungan pariwisata pun, ucap dia, belum ada laporan meskipun baru dilaksanakan eksekusi terhadap duo anggota "Bali Nine" itu.
Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan dari Australia juga diakui oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali yang mencatat turis dari negeri yang dipimpin Tony Abbot itu berada di urutan pertama kunjungan wisman ke Bali.
Selama Januari-Februari 2015, jumlah wisatawan dari Australia mencapai 156.395 orang atau naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 133.966 atau sekitar 24,4 persen.
Selama dua bulan itu, sebanyak 640.739 orang wisatawan dari sejumlah negara telah berkunjung ke Pulau Dewata. (WDY)
GIPI: Pariwisata Bali Tidak Terpengaruh Pascaeksekusi Mati
Minggu, 3 Mei 2015 13:47 WIB