Singaraja (Antara Bali) - Kunjungan wisatawan mancanegara ke Buleleng, Bali utara pasca-eksekusi dua terpidana mati Bali Nine yakni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan di Pulau Nusa Kambangan, Jawa Tengah, normal tidak terlalu berpengaruh.
"Kunjungan wisatawan, khususnya asal Australia ke objek wisata di Bali utara, khususnya Pantai Lovina normal seperti biasa," kata salah seorang pelaku pariwisata setempat, Made Dwi Jaya, Sabtu.
Hal itu dibenarkan Ketua Kelompok Nelayan Catur Karya Bakti Segara Lovina, Putu Budista yang sehari-hari melayani wisatawan untuk menikmati panorama alam bawah laut.
Kunjungan wisatawan ke Buleleng, khususnya Pantai Lovina umumnya didominasi wisatawan nusantara yang mencapai 65 persen dan 35 persen wisatawan mancanegara yang didominasi pelancong dari Australia.
Made Sumarta menambahkan, meskipun kunjungan wisman ke Buleleng relatif sepi, karena kondisinya memang demikian, karena lokasinya cukup jauh dari Bandara Ngurah Rai yakni sekitar 120 km atau tiga jam perjalanan kendaraan.
Membaiknya kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan pada bulan Juli hingga September mendatang saat memasuki musim libur.
Demikian pula ancaman boikot Bali oleh warga Australia setelah eksekusi terpidana mati kasus narkoba tersebut hingga kini belum dirasakan pelaku pariwisata di Bali utara.
Made Dwi Jaya menambahkan, ancaman boikot Bali oleh warga Australia hingga kini tidak berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel, karena pelancong Australia sudah memesan kamar hotel dua bulan sebelumnya.
"Kalau tamu Australia di sini sudah langganan, jadi tidak terlalu berpengaruh untuk sekarang ini. Mereka sudah memesan kamar dua bulan lalu. Kalau tamu Australia di sini cuma 10 persen saja, kebanyakan dari Eropa," ujarnya. (WDY)
