Denpasar (Antara Bali) - Pelaku pariwisata di Provinsi Bali yang tergabung dalam Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) di daerah itu mendukung rencana pembangunan tol baru yang menghubungkan Bali Selatan-Bali Utara.
"Itulah yang dibutuhkan Bali, aksesibilitas," kata Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Ngurah Wijaya di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, akses menjadi hal yang sangat krusial untuk mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Bali Utara dan sekitarnya yang masih tertinggal dibandingkan Bali Selatan.
Ketimpangan pembangunan itupun amat sangat terasa manakala aksesibilitas dari Denpasar atau Kuta di Kabupaten Badung menuju kawasan Lovina di Kabupaten Buleleng misalnya, yang memakan waktu sekitar tiga jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Hal itu membuat sebagian turis enggan berkunjung ke daerah itu karena jarak tempuh yang jauh disertai kontur jalan yang berliku.
Meski demikian, ia tidak mengharapkan pembangunan akomodasi wisata di kawasan Bali Utara seperti di Bali Selatan yang sangat masif.
"Memang perlu dibangun akomodasi tetapi tidak masif seperti di Bali Selatan, kalau begitu apa yang dilihat di Bali?," ucapnya.
Selain mempercepat pengembangan pariwisata di kawasan Bali Utara, masyarakat yang merupakan pekerja dari kawasan itu, lanjut dia, bisa lebih menghemat secara ekonomi karena mereka tidak perlu menyewa tempat tinggal di Denpasar.
"Para pegawai atau pekerja juga bisa menghemat secara ekonomi karena hampir sebagian penghasilannya digunakan untuk membayar sewa rumah," ucapnya.
Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta sebelumnya mengatakan bahwa tahun ini mulai dilakukan studi kelayakan terkait rencana pembangunan mega proyek tol yang menghubungkan Bali Selatan dan Bali Utara yang melalui ruas jalan Denpasar-Gilimanuk.
"`Feasibility study` (studi kelayakan) Tol Denpasar-Gilimanuk dimulai tahun ini. Ada tujuh titik yang akan kita bangun," katanya.
Menurut dia, tujuh titik tersebut berada pada empat ruas tol meliputi Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka, Soka-Pekutatan, Pekutatan-Gilimanuk dan Pekutatan-Lovina.
PT Waskita Karya sebagai salah BUMN di Indonesia sebelumnya telah melaksanakan presentasi pra-studi kelayakan dihadapan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Pengembangan tol yang menghubungkan antara Bali Selatan dengan Bali Utara itu diharapkan memberikan dampak yang tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di Pulau Dewata. (WDY)