Cilacap (Antara Bali) - Keluarga Myuran Sukumaran dan Andrew Chan mendatangi Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dengan menangis histeris menjelang pelaksanaan eksekusi dua terpidana mati anggota kelompok "Bali Nine" itu.
Pewarta Antara di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Selasa, melaporkan keluarga duo "Bali Nine" yang didampingi Konsulat Jenderal Australia Majel Hind dan pengacara asal Australia Julian McMahon itu tiba di tempat penyeberangan khusus Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan itu pukul 08.25 WIB.
Tidak seperti biasanya, mobil yang mereka tumpangi tidak boleh masuk ke area Dermaga Wijayapura sehingga rombongan keluarga duo "Bali Nine" itu harus berjalan kaki sekitar 100 meter menuju tempat penyeberangan itu. Keluarga Myuran Sukumaran yang berjalan lebih dulu tampak menangis sedih. Bahkan, salah seorang adik Myuran Sukumaran, Brintha tampak histeris sambil meronta-ronta.
Selang beberapa meter di belakang keluarga Myuran tampak kakak Andrew Chan, Michael Chan berjalan sambil menunduk sedih, lalu disusul Febiyanti Herewila (istri Andrew Chan) dan Helen (ibunda Andrew Chan).
Febiyanti yang baru dinikahi Andrew Chan di Lembaga Pemasyarakatan Besi, Nusakambangan pada Senin (27/4) lalu itu tampak dipapah dua perempuan asal Australia, demikian pula dengan Helen.
Selain keluarga duo "Bali Nine", tim kuasa hukum dari sejumlah terpidana mati juga mendatangi Dermaga Wijayapura guna menyeberang ke Pulau Nusakambangan. Salah seorang anggota tim kuasa hukum terpidana mati Raheem Agbaje Salami, Ursa Supit, menyerahkan selembar kertas berisi tulisan tangan Angela (kekasih Raheem) kepada wartawan yang meliput persiapan eksekusi di sekitar Dermaga Wijayapura. (WDY)