Negara (Antara Bali) - Penggemar batu akik di Kabupaten Jembrana, ingin ada pameran batu lokal daerah tersebut, untuk menumbuhkan kerajinan di sektor ini.
"Di berbagai daerah sering ada pameran batu lokal, yang bermanfaat untuk menumbuhkan maupun meningkatkan omzet penjualan perajin. Kami juga ingin ada pameran sejenis di Jembrana," kata Siswanto, salah seorang penggemar batu, di Negara, Selasa.
Pria yang sering berburu batu akik di sungai hingga tepian hutan ini mengatakan, batu akik lokal Jembrana layak dipamerkan dan diperkenalkan, karena selama ini masih sedikit penggemar batu yang mengetahuinya.
Ia mencontohkan, dalam bisnis batu asal Bali, penggemar di luar pulau rata-rata hanya tahu batu akik di pulau ini berasal dari kawasan Pulaki, Kabupaten Buleleng.
"Padahal kawasan yang banyak ditemukan batu di Pulaki, nyambung dengan wilayah Kabupaten Jembrana. Itu terbukti, jenis batunya bisa dibilang sama," ujarnya.
Menurutnya, batu akik yang paling banyak ditemukan di Jembrana jenis jasper baik merah, hijau, kekuningan maupun campuran beberapa warna.
Selain itu, katanya, dalam jumlah yang lebih sedikit juga ditemukan batu mustika macan putih, badar besi serta bahan batu akik lainnya yang belum diketahui jenisnya.
Keinginan yang sama juga disampaikan Topik, penggemar dan pemburu batu lainnya, yang mengaku, salah satu batunya sedang dibawa ke Pulau Kalimantan untuk diikutkan dalam kontes batu.
"Yang dibawa untuk ikut kontes itu batu asli Jembrana. Artinya, batu sini memang memiliki kualitas, bahkan beberapa diantaranya memiliki ciri khas," katanya.
Dihubungi terpisah, Ida Bagus Astina, yang sudah bertahun-tahun mencari dan mengoleksi batu mengungkapkan,
dirinya mendapatkan informasi tanggal 22 April mendatang, Kejaksaan Negeri Negara akan menyelenggarakan pameran dan kontes batu.
Dari informasi yang diperolehnya, ia mengatakan, pameran dan kontes ini akan diselenggarakan khusus untuk batu asli Kabupaten Jembrana.
"Sebelumnya saya bersama beberapa kawan berniat melakukan kegiatan serupa, tapi karena kejaksaan juga akan menyelenggarakan yang sama, kan lebih baik digabung saja," katanya.
Ia juga sepakat, pameran batu lokal Jembrana harus sering dilakukan, untuk mengangkat citra maupun kualitas kerajinan benda alam ini.
"Setiap perayaan ulang tahun Kota Negara, memang ada pameran batu. Tapi lebih baik, kalau pamerannya bersifat khusus, sehingga bisa dijaring pengunjung yang memang penggemar batu. Dari sini, akan muncul akses pemasaran untuk kerajinan batu akik Jembrana," ujarnya.(GBI)