Jakarta (Antara Bali) - Menteri Desa, Pembangunan Tertinggal, dan
Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan pemerintah bakal memberdayakan
berbagai desa yang termasuk dalam kondisi rawan pangan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
"Solusinya adalah bagaimana memberdayakan masyarakat desa rawan
pangan agar bisa menjalankan kegiatan produktif dengan memanfaatkan
potensi sumber daya yang ada di desa," katanya dalam keterangan tertulis
yang diterima ANTARA News di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, berbagai potensi sumber daya itu bisa dalam bentuk apa
saja seperti aktivitas dalam bertani dan berternak yang bisa membuat
kemandirian dalam mencukupi kebutuhan pangan di desa yang masih rawan
pangan. Marwan mencontohkan, sejumlah kegiatan produktif antara lain bisa
seperti pembuatan pupuk kompos, budidaya tanam sawah, tanaman buah,
pembibitan, perikanan dan peternakan.
Tidak hanya dalam aktivitas yang terkait pangan, ia mengemukakan
bahwa usaha produktif juga dapat dilakukan dalam bidang nonpangan,
misalnya kerajinan rakyat, pakaian tradisional, dan ukir-ukiran.
Guna memberdayakan desa, menurut dia, masyarakatnya juga perlu
diberikan pelatihan dalam meningkatkan keterampilan dalam bekerja dan
berusaha dengan produktif, serta juga perlu didampingi agar kegiatan
yang dilakukannya mendapatkan hasil yang optimal.
Marwan menambahkan bahwa sebagai menteri yang mengurus desa tentu
tidak akan tinggal diam bila di negara dengan sumber daya alam yang kaya
seperti Indonesia, ternyata masih ada desa yang rawan pangan. (WDY)
Pemerintah Berdayakan Desa Rawan Pangan
Minggu, 1 Maret 2015 22:08 WIB