Jakarta (Antara Bali) - Pakar gizi dari Universitas Indonesia Profesor
Ratna Djuwita meneliti kandungan asam lemak esensial, yakni Omega 3 dan 6
yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh termasuk
otak pada 120 sampel makanan anak Indonesia sehari-hari.
"Kami melakukan penelitian bagaimana konsumsi omega 3 dan 6 di Indonesia itu bagaimana statusnya," katanya, Jakarta, Minggu.
Ahli gizi kesehatan masyarakat Departemen Epidemiologi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu mengatakan penelitiannya
menggunakan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 untuk
memperoleh sampel makanan yang dikonsumsi anak-anak berusia 4-12 tahun.
"Kami mencoba untuk meneliti sampel makanan dari 40 ribu anak dari 13 provinsi," ujar dosen itu.
Menurutnya, penelitian itu penting dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar kandungan Omega 3 dan 6 dari konsumsi makanan anak-anak
sehingga dapat menunjukkan kandungan gizi makanan itu. Selain itu, lanjutnya, hasil penelitian itu dapat memperlihatkan
status kecukupan gizi jika makanan anak sehari-sehari sesuai atau tidak
dengan kebutuhan nutrien berdasarkan anjuran yang berlaku.
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), katanya, omega 3
dibutuhkan sebanyak 1-2 persen dari jumlah energi yang dikonsumsi dan
Omega 6 diperlukan sebanyak 5-8 persen dari total energi yang dibutuhkan
per hari. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 75 Tahun 2013
tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan menyebutkan asupan Omega 3
yang dianjurkan sebanyak 0,9 gram dan Omega 6 sebanyak 10 gram bagi anak
usia 7-9 tahun.
Kemudian, anak laki-laki pada usia 10-12 tahun dianjurkan untuk
mendapat asupan Omega 3 sebanyak 1,2 gram dan Omega 6 sebanyak 12 gram
per hari. Sedangkan, pada usia sama, anak perempuan membutuhkan satu
gram Omega 3 dan 10 gram Omega 6. (WDY)
Pakar Gizi Teliti 120 Makanan Anak Indonesia
Minggu, 15 Februari 2015 20:16 WIB