Pemprov Bali Siapkan 140 Beasiswa Bidiksimisi

Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali untuk tahun pelajaran 2015/2016 menyiapkan 140 beasiswa terkait program Biaya Pendidikan untuk Siswa Miskin Berprestasi (Bidiksimisi) bagi tamatan SMP yang ingin melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, di Denpasar, Selasa mengatakan setiap penerima beasiswa Bidiksimisi itu akan menerima dana pendidikan sebesar Rp22 juta. "Tamatan SMP yang lulus seleksi untuk melanjutkan pendidikannya di SMK akan dibiayai secara penuh dari APBD Provinsi Bali dan program ini sudah berjalan sejak 2011," ucapnya.

Ia menambahkan, ada 10 SMK di Bali sebagai pelaksana program Bidiksimisi tersebut dengan jumlah kuota beasiswa berbeda-beda. Sekolah tersebut adalah SMKN 1 Denpasar dengan kuota penerima beasiswa sebanyak 50 anak, sedangkan SMKN 3 Denpasar, SMK Nusa Dua, SMKN 3 Tabanan, SMKN 1 Negara, SMKN 3 Singaraja, SMKN 1 Manggis, SMKN 2 Bangli, SMKN 1 Tampaksiring dan SMKN 1 Klungkung dengan masing-masing dengan kuota 10 beasiswa.

Menurut TIA, alokasi beasiswa Bidiksimisi terbanyak ditujukan untuk SMKN 1 Denpasar karena sekolah tersebut menjadi proyek percontohan peluncuran beasiswa Bidiksimisi sejak 2011, dan memiliki jurusan kejuruan yang cukup banyak. TIA mengemukakan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa tersebut di antaranya, lulus SMP dengan nilai rapor (lengkap) dari semester 1 sampai semester 5 dengan nilai rata-rata mata pelajaran yang di-UN-kan 7,5 dilegalisir.

Kemudian masuk kategori siswa dari keluarga miskin tetapi berprestasi di bidang akademik dari sekolah asal, berasal dari keluarga miskin yang disahkan oleh kepala lingkungan atau kepala desa, dan beberapa syarat administrasi lainnya.

"Pendaftaran dilaksanakan dari bulan Februari sampai 24 April 2015 dan pengumuman hasil akan dilakukan serentak bagi 10 SMK tersebut. Siswa yang mendaftar program ini dapat melihat hasilnya di SMK pelaksana program, bisa juga di Disdikpora kabupaten/kota, ataupun di Disdikpora Provinsi Bali," kata TIA. (WDY)