Jakarta (Antara Bali) - Duta besar Indonesia untuk negara asing harus
mengedepankan diplomasi ekonomi, demikian dikatakan Presiden Joko Widodo
saat membuka Rapat Kerja Pimpinan Kementerian Luar Negeri dengan
Perwakilan Indonesia di Luar Negeri yang digelar Senin di Kantor
Kementerian Luar Negeri.
"Selama menjadi gubernur Jakarta selama dua tahun dan presiden selama
tiga bulan belakangan, saya didatangi dubes dari negara sahabat dan
hampir 90 persen yang dibicarakan adalah masalah ekonomi," kata
presiden.
Menurut presiden para duta besar Indonesia harus mempunyai insting tajam
untuk melihat potensi ekonomi yang ada di negara penempatannya.
Sementara
itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan diplomasi Indonesia ke
depan tidak akan berjarak dengan kepentingan nasional. Hasil kerja
diplomasi Indonesia di luar negeri harus dirasakan manfaatnya bagi
rakyat Indonesia, kata Menlu.
Rapat Kerja Pimpinan Kementerian Luar Negeri dengan Perwakilan Indonesia
di Luar Negeri dilaksanakan mulai tanggal 2--5 Februari 2015. Rapat
diikuti oleh 132 kepala perwakilan, duta besar, konsulat jenderal dan
kuasa tetap Indonesia yang ditempatkan. (WDY)
Jokowi Minta Duta Besar Kedepankan Diplomasi Ekonomi
Senin, 2 Februari 2015 10:53 WIB