Jakarta (Antara Bali) - Stigma negatif selalu melekat bagi pengidap HIV/AIDS
di tengah masyarakat. Padahal belum tentu dari para ODHA (orang dengan
HIV/AIDS) tersebut menghendaki tertular penyakit yang belum ada obatnya
ini.
Stigma yang akhirnya menimbulkan perlakuan diskriminasi inilah yang coba
dituangkan dalam film layar lebar berjudul Nada Untuk Asa. Film ini
disutradarai oleh Charles Gozali, diakui olehnya film ini terinspirasi
dari kisah nyata yang ada ditengah masyarakat Indonesia.
“Film ini terinspirasi dari sosok Yurike Ferdinandus asal Bali. Dia
adalah seorang ibu yang mengalami stigma negatif soal ODHA. Film mencoba
mengambil semangat hidup dari beliau dan melawan berbagai macam stigma
yang ada,†ucap Charles Gozali saat berbincang usai pemutaran film Nada
Untuk Asa di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (26/1).
Film ini mengisahkan kehidupan Nada (Marsha Timothy), seorang istri dan
ibu dari keluarga kecil yang harmonis. Hingga suatu saat sebuah tragedi
yang tidak hanya merenggut belahan jiwanya, tetapi juga kepercayaan dari
keluarga dan masa depannya.
Tragedi yang memilukan itu lantas membuat Nada belajar untuk berani
hidup dan berjuang. Sebuah perjuangan besar demi kelanjutan hidup buah
hatinya, Asa (Acha Septriasa) dan masa depannya.
Film bergenre drama keluarga ini dikemas dengan sederhana dan didukung
oleh kekuatan naskah yang ditulis sendiri oleh sang sutradara. Emosi
penonton akan dibawa larut ke dalam pilunya perjuangan Nada dalam
menjalani kehidupannya.
Dibintangi oleh sejumlah nama aktor dan aktris papan atas tanah air,
seperti Marsha Timothy, Acha Septriasa, Darius Sinathrya, Wulan Guritno,
dan Nadila Ernesta, serta didukung oleh akting dari aktor senior
seperti Mathias Muchus, Donny Damara, dan Butet Karteradjasa.
Film produksi MagMa Entertaiment ini akan rilis di bioskop seluruh
Indonesia pada tanggal 5 Februari 2015.(Yogi Rachman/al/mp)
Nada Untuk Asa, Tentang Harapan dan Keberanian untuk Hidup
Selasa, 27 Januari 2015 14:31 WIB