Jakarta (Antara Bali) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo mengatakan pesawat P3 C Orion milik Korea Selatan akan meninggalkan area pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501 untuk mengurangi bantuan armada asing.
"Untuk kekuatan udara, kita kurangi lagi yaitu dari Korea Selatan, pesawat P3 C Orion akan kita kembalikan dari 'mission area'," katanya di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan kekuatan armada yang dibutuhkan didasarkan pada luasan wilayah prioritas pencarian yang semakin sempit.
"Kemampuan bisa kita hitung, kemampuan kapal masing-masing itu yang kita butuhkan apa yang paling penting," tuturnya.
Ia mengatakan kapal asing yang masih beroperasi di area pencarian adalah dua kapal Singapura, dua kapal Malaysia, dua kapal milik Amerika Serikat dan satu kapal China.
Sejumlah kapal bantuan asing itu masih bertahan di area pencarian karena kemampuan sistem pencarian objek pada kapal masih dibutuhkan sehingga mempermudah operasi pencarian korban.
"Memang yang masih ada ini karena saya butuh sistem yang ada itu untuk bisa melakukan pencarian korban dan bagian pesawat," ujar dia.
Sebelumnya, bantuan penyelam dan kapal dari Pemerintah Rusia juga tidak akan lama lagi berpartisipasi dalam kegiatan evakuasi korban dan badan pesawat AirAsia.
Pengurangan, yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian, ini ditujukan agar lebih efektif karena kegiatan di lapangan juga akan menurun.
Ia menjelaskan bahwa Basarnas akan terus melakukan evaluasi terkait bantuan yang diperlukan sehingga pengurangan kekuatan akan dilakukan secara bertahap.
"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," katanya.(WDY)