Jakarta (Antara Bali) - Tim Baruna Jaya BPPT menduga ada gundukan di bawah permukaan air dari lokasi yang memantulkan sinyal ping, yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 pada frekuensi 37.5 kilo Hertz.
Geodetic Specialist Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Imam Mudita, di Jakarta, Minggu, dalam jumpa pers di Posko BPPT didampingi Tim Baruna Jaya dan Menko Maritim Indroyono Soesilo mengatakan dengan menggunakan sonar diduga ada semacam gundukan di bawah permukaan air tepat di lokasi yang memantulkan sinyal akustik berbunyi ping.
"Dengan sonar itu, seperti ada gundukan di bawah. Apakah itu badan pesawat AirAsia atau bukan perlu penyelaman untuk memastikan," katanya.
Namun, ia menegaskan penemuan Kapal Survei Baruna Jaya I melalui ping locator sangat diyakini sebagai lokasi pinger ataupun kotak hitam AirAsia QZ8501 karena sudah dua kali divalidasi oleh ping locator Kapal Baruna Jaya I.
"Kami sudah informasikan lokasinya kepada KNKT, mereka akan tindaklanjuti," katanya.
Kapal Baruna Jaya I berhasil merekam sinyal akustik berbunyi ping yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 pada frekuensi 37.5 kilo Hertz.
"Posisi pantulan ping datang dari arah 52.1 derajat, jarak 77.7 meter, kedalaman 35 meter," katanya.
Sementara Menko Maritim Indroyono Soesilo menyatakan kotak hitam bisa dikatakan sudah ditemukan jika telah berhasil diambil atau dibawa ke kapal.
"Bisa dikatakan ditemukan kalau sudah diambil, sudah dinaikkan ke atas kapal. Kita butuh penyelaman sampai kedalaman 30 meter," katanya.
Tim Baruna Jaya menangkap dua sinyal ping di dua tempat yang berbeda, sehingga diharapkan dua sinyal itu menjadi lokasi kotak hitam untuk perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR).
Koordinat ping memang ada perbedaan sejauh 20 meter antara hasil survei Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Java Imperia yang beroperasi di bawah koordinasi Kapal Baruna Jaya.
Kapal Baruna Jaya I menangkap ping pada lokasi 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur.
Sementara hasil survei Kapal Java Imperia pada titik 3 derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur. (WDY)