Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga
mendorong UKM jamu untuk naik kelas melalui berbagai upaya salah satunya
mempermudah pemberian Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) kepada para pelaku
usaha mikro herbal tersebut.
"Kami akan mendorong UKM jamu untuk naik kelas, jangan jamu gendong
terus. Dulu Martha Tilaar dari jamu gendong sekarang menjadi raksasa
jamu," kata Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga di Jakarta, Jumat.
Selain dengan IUMK, pihaknya juga akan membudayakan dan mengampanyekan minum jamu di kalangan masyarakat.
"Kita juga sudah berkoordinasi dan bersinergi lintas sektoral untuk
mendorong UKM jamu semakin maju dan berkembang," katanya.
Pada kesempatan itu pihaknya menggandeng tujuh menteri untuk
meluncurkan gerakan minum jamu bersama, yakni Menteri Perindustrian,
Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, Menteri Pertanian, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang.
"Ini untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, semakin banyak orang minum jamu semakin hidup produsen jamu kita," katanya.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya para pelaku usaha mikro
untuk memiliki IUMK yang akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.
IUMK sebagaimana diatur dalam Perpres, diberikan kepada pelaku
usaha mikro dan kecil yang memenuhi persyaratan yang akan ditentukan
oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri.
Pemberian IUMK kepada usaha mikro dibebaskan dari biaya, retribusi,
atau pungutan lainnya, sedangkan bagi usaha kecil diberikan keringanan
dengan tidak dikenakan biaya, retribusi, atau pungutan lain.
Demi memastikan berjalannya kebijakan ini, Perpres IUMK menugaskan
Menteri Dalam Negeri untuk mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan IUMK dengan kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian terkait dan pemerintahan daerah.
Sedangkan, Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan IUMK kepada Bupati/Walikota. (WDY)
Menkop Dorong UKM Jamu Naik Kelas
Jumat, 9 Januari 2015 14:03 WIB