Jakarta (Antara Bali) - Tiga belas jenazah WNI yang bekerja sebagai anak
buah kapal (ABK) Oryong 501 yang tenggalam di Laut Bering, Rusia, telah
tiba di Jakarta dan diterima langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi.
Ketiga belas jenazah dikirim dari Korea Selatan menggunakan pesawat
kargo Korean Air yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang,
Banten, pada Jumat dini hari pukul 02.50 WIB.
Dari tiga belas jenazah, enam di antaranya berasal dari Jawa
Tengah, yakni Mujahidin, Mukhamad Idris, Warno, Nur Kolis, Harjono, dan
Barjo.
Tiga ABK berasal dari Jawa Barat bernama Atep Roni, Dede Iksani dan Haryanto.
Selanjutnya, dua jenazah berasal dari Maluku atas nama Albert
Talapessy dan Gaspar Jantje Tomasila, serta masing-masing satu jenazah
dari Sulawesi Utara atas nama Mukhtar Mokodompit dan Sulawesi Selatan
atas nama Syarifuddin.
Serah-terima jenazah dari Kementerian Luar Negeri kepada perwakilan
daerah asal ABK dan keluarga dipimpin oleh Menlu pada pukul 07.00 WIB,
acara tersebut uga dihadiri Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dan Dubes Korea
Selatan untuk Indonesia Cho Tae-Young.
Menlu Retno menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama
antara pemerintah Indonesia, Korea Selatan dan Rusia yang terus
berkomunikasi dan berkoordinasi sejak hari pertama musibah tenggelamnya
kapal Oryong 501 terjadi pada 1 Desember 2014.
"Kami (kementerian Luar Negeri) juga turun langsung untuk meminta
kepada pihak pemilik kapal Sajo Industries agar hak-hak ABK dipenuhi,"
kata dia.
"Kami tidak ingin WNI kita tidak terpenuhi hak-haknya," lanjut Menlu.
Sebelumnya, pada jumpa pers Kemenlu di Jakarta, Rabu (7/1), Kepala
Sub Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia June Kuncoro
Hadiningrat menyampaikan semua WNI ABK Oryong 501 yang berjumlah 35
orang akan mendapatkan asuransi masing-masing Rp150 juta dan uang duka
berkisar Rp15-20 juta. (WDY)
Jenazah WNI ABK Oryong 501 Tiba di Jakarta
Jumat, 9 Januari 2015 13:33 WIB