Taipei (Antara Bali) - Pesta pergantian tahun di Taiwan didahului dua kali peristiwa gempa bumi yang mengguncang negara kepulauan di Laut Pasifik itu dalam waktu berbeda.
Sebagaimana data yang terekam Biro Pusat Iklim Taiwan, gempa bumi yang pertama terjadi pada hari Rabu (31/12) pukul 11.06 waktu Taiwan. Pusat gempa berkekuatan 4,6 pada skala Richter itu berada di lautan Pasifik yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Yilan.
Kemudian masyarakat Taiwan kembali dikejutkan gempa berkekuatan 5,1 pada skala Richter yang terjadi di 79 kilometer dari Suao pada pukul 15.54. Kedua peristiwa gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami.
Masyarakat tidak terlalu panik dalam menghadapi peristiwa gempa yang terjadi secara beruntun karena struktur bangunan di Taiwan yang rata-rata bertingkat dirancang tahan terhadap guncangan gempa.
Sementara itu, warga Taiwan menyambut pergantian tahun dengan meriah, Kamis dini hari. Namun konsentrasi massa berada di seputar kawasan gedung Taipei 101.
Di Taipei City Hall yang berjarak sekitar 300 meter dari gedung tertinggi kedua di dunia itu terdapat panggung terbuka yang diisi oleh artis Taiwan.
Wartawan Antara di Taiwan melaporan bahwa polisi menutup akses jalan menuju Taipei 101 sejak pukul 20.00 karena untuk memberikan keleluasaan kepada para pejalan kaki yang mulai berdatangan sejak pukul 19.00. Beberapa stasiun MRT yang terdekat dengan Taipei 101 juga ditutup karena padatnya manusia di sekitar lokasi itu.
Selain panggung terbuka, beberapa seniman jalanan juga unjuk kebolehan di beberapa ruas jalan menuju Taipei 101 sehingga menambah suasana semarak tahun baru 2015.
Tak ketinggalan beberapa tempat hiburan malam dan restoran di Distrik Xinyi sebagai kawasan bisnis terbesar di Ibu Kota Taiwan tersebut seakan ketiban rezeki pada malam tahun baru itu.
Jutaan orang termasuk warga negara Indonesia dan warga pendatang lainnya memadati kawasan Taipei 101 untuk melihat pesta kembang api yang dimulai pada pukul 00.00 tepat itu.
Gedung setinggi 508 meter yang dilengkapi sebuah pendulum seberat 800 ton terpasang di lantai 88 untuk menjaga kestabilan dari guncangan gempa bumi, angin topan, dan gaya geser lainnya itu bermandikan aneka warna kembang api selama lebih kurang tiga menit.
Seusaianya pesta kembang api, sebagian warga ada yang masih menikmati malam tahun baru dengan menggelar pesta di tempat-tempat hiburan atau tempat terbuka.
Namun sebagian besar pulang dengan menggunakan MRT. Hal ini yang mengakibatkan terjadinya kepadatan luar biasa di stasiun-stasiun MRT seputar Taipei 101.
Khusus pada malam tahun baru ini, MRT beroperasi hingga pukul 03.00. Pada hari-hari biasa, MRT hanya beroperasi hingga pukul 00.30.
Demikian pula dengan bus kota yang khusus pada malam itu beroperasi hingga 24 jam, padahal pada hari-hari biasa hanya sampai pukul 23.00.
"Kami sangat menikmati pesta tahun baru di Taiwan ini. Ini merupakan yang kedua kalinya kami bertahunbaruan di Taiwan," kata Ferry Sentosa, WNI yang tinggal di kawasan Guting, Taipei.
Hal yang sama juga dilontarkan Peter Hans, warga negara Korea Selatan. "Saya senang bisa merayakan tahun baru di sini karena banyak hiburan dan tempat-tempat jajanan," ujar warga Seoul, Korea Selatan, yang mengajar di Taichung, Taipei, itu. (WDY)