Denpasar (Antara Bali) - Sekitar seribu calon wirausaha muda, baik dari kalangan mahasiswa, keluarga petani, keluarga nelayan, dan kelompok strategis lainnya mengikuti pelatihan wirausaha di Bali dalam rangkaian program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN).
Puncak acara tersebut dilaksanakan di Universitas Ngurah Rai Denpasar, Selasa, dan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga dan seluruh jajarannya, serta perwakilan dari BRI, Microsoft Indonesia, IBM, dan mitra-mitra lain.
"Calon wirausaha harus dibekali dengan pengetahuan soal peningkatan produk, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan akses permodalan. Ketiga hal ini menjadi hal paling penting dalam menghadapi MEA 2015," kata Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga.
Ia mengatakan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat perlu dilakukan, karena jika tidak maka Indonesia akan tergilas di era ekonomi pasar bebas.
Oleh karena itu, Menteri menegaskan gerakan kewirausahaan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
"Wirausaha kita masih 1,65 persen dari 240 juta penduduk, masih kecil, kita perlu minimal 2 persen," katanya.
Wirausaha bisa bergerak di sektor apa pun, kata Menteri, bahkan di Bali sektor pariwisata masih terbuka lebar misalnya berwirausaha untuk menjadi pemandu wisata.
Sementara untuk keluarga nelayan dan petani, pihaknya akan secara rutin memberikan pelatihan kewirausahaan sebagai salah satu upaya untuk membantu percepatan swasembada pangan.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Dewa Nyoman Patra mengatakan pelatihan diberikan kepada calon wirausaha untuk menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan generasi muda khususnya di Bali.
"Gerakan Kewirausahaan Nasional ini dilaksanakan untuk menyongsong MEA, kami menyadari bahwa kewirausahaan merupakan salah satu usaha untuk menghadapi tantangan di era pasar bebas," katanya.
Acara itu mengambil tema "Koperasi dan UKM Berkualitas, Keluarga Petani dan Nelayan Sejahtera" dan diikuti oleh 1.000 calon wirausaha sekaligus dirangkai dengan pameran produk wirausaha baru dalam program TPKU (Tempat Praktik Keterampilan Usaha).
Dari seribu calon wirausaha itu, pihaknya berharap banyak di antaranya bisa berkembang menjadi wirausaha sukses yang bisa membuka kesempatan kerja yang lebih luas.
Rektor Universitas Ngurah Rai I Nyoman Sura Adi Tenaya menyatakan menyambut baik kampusnya menjadi salah satu yang diikutsertakan dalam program kewirausahaan.
"Saya sangat berharap program ini terus dilakukan karena maju mundurnya pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada aktivitas wirausahanya. Kami di kampus perjuangan siap membantu," katanya. (WDY)