Banda Aceh (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo dipastikan akan menghadiri peringatan dan renungan 10 tahun musibah gempa dan tsunami yang melanda Provinsi Aceh pada 26 Desember 2004.
"Kami memastikan peringatan atau renungan 10 tahun tsunami akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada Jumat, 26 Desember 2014," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Senin.
Peringatan dan renungan 10 tahun tsunami, kata dia, juga akan dihadiri perwakilan dari sebanyak 35 negara sahabat dan 35 lembaga nonpemerintah nasional dan internasional yang telah aktif membantu Aceh pascabencana tersebut.
Sejumlah menteri juga akan mendampingi Kepala Negara dalam kunjungan pertamanya ke Aceh sejak dilantik menjadi Presiden ke 7 RI. Kegiatan renungan 10 tahun tsunami akan dipusatkan di lapangan Blang Padang Banda Aceh.
Gubernur menjelaskan panitia telah menyebarkan lebih 5.000 undangan untuk menghadiri peringatan dan renungan 10 tahun tsunami. "Momentum peringatan atau renungan 10 tahun tsunami ini hendaknya menjadi pembelajaran berarti bagi kita semua," katanya menjelaskan.
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR Aceh-Nias) menyebutkan gempa dan tsunami 26 Desember 2004, telah menyebabkan kerugian ekonomi Aceh yang luar biasa.
Tsunami juga mengakibatkan sedikitnya 126.741 jiwa meninggal, sebanyak 93.285 dinyatakan hilang, serta 500.000 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Bencana alam dahsyat itu juga berdampak sebanyak 750 ribu jiwa penduduk kehilangan pekerjaan serta penderitaan psikis lainnya yaitu trauma mendalam yang dialami oleh masyarakat Aceh (Data BRR, April 2009).
Gubernur Zaini Abdullah juga menjelaskan, pihaknya berharap Presiden Joko Widodo bisa menginap di Banda Aceh. "Jika Presiden bisa menginap, kami agendakan Kepala Negara bisa mengunjungi lokasi rencana pembangunan jalan Banda Aceh-Meulaboh," katanya.(WDY)