Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo, mengatakan bentuk bela negara
yang perlu dilakukan saat ini adalah melawan dan membebaskan bangsa ini
dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan, termasuk
perlawanan terhadap aksi pencurian ikan.
"Tugas bela negara ini
adalah tugas yang sangat berat. Dengan semangat persatuan, kerja keras,
dan perjuangan kita bersama, tugas berat itu kita bisa pikul bersama,"
kata Presiden Jokowi dalam pidatonya yang dibacakan oleh Menko Polhukam
Tedjo Edhy Purdjiatno pada upacara peringatan Hari Bela Negara, di
Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat.
Presiden Jokowi
berhalangan hadir pada acara tersebut. Upacara itu dihadiri sejumlah
menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin,
Menpan RB Yuddy Chrisnandi, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpora Imam
Nahrowi, Menhan Ryamizard Ryacudu serta Menristek dan Dikti M Nasir.
Hadir pula Kepala BIN Marciano Norman serta Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama.
Saat ini, tantangan dan ancaman terhadap
kedaulatan bangsa sifatnya sudah multidimensi. Itu menunjukan, ancaman
tidak lagi bersifat konvensional atau fisik semata, tetapi non fisik
juga.
"Bagi saya, upaya untuk melawan aksi pencurian ikan adalah
bela negara. Setiap tahun ratusan juta ton ikan dicuri. Bagi saya upaya
mewujudkan kedaulatan pangan adalah bela negara," ujar Presiden.
Bentuk
bela negara lainnya adalah para guru, bidan, dan tenaga-tenaga
kesehatan yang tengah berjuang melakukan tugas-tugas di tanah air, di
kawasan perbatasan, di pulau-pulau terluar. Mereka yang telah membuat
republik ini tetap eksis untuk hadir melayani rakyat.
Hal lain
adalah upaya bersama terhadap ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan
ketertinggalan adalah upaya bela negara. Negara ini akan menjadi kokoh
dan besar, ketika bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
Selain
itu, ancaman atas kedaulatan Indonesia adalah tindak pidana korupsi
yang nyata-nyata merusak pondasi kedaulatan bangsa Indonesia. Upaya
untuk melawan korupsi di semua tingkatan merupakan perwujudan kita
terhadap bela negara, katanya.
Di tempat yang sama, Menteri
Pertahanan Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengemukakan pelajaran bela
negara akan dimulai dari Sekolah Dasar agar konsep bela negara
benar-benar dipahami, jangan sampai setelah dewasa, seseorang sama
sekali tidak mengerti masalah bela negara.
"Tidak ada orang lain
yamg melindungi bangsa kita selain kita. Kalau tanpa ada bela negara,
mana ada perhatian. Jadi kita harapkan mulai dari SD, pelajaran bela
negara ini harus diberikan. Jangan sampai sudah besar dia enggak ngerti
apa-apa soal bela negara," kata Menhan.
Ryamizard menyebutkan,
masalah bela negara bukan soal perang saja, namun bagaimana membangun,
menjaga persatuan dan kesatuan. Bela negara juga bagaimana mempersatukan
negara ini.
"Mereka (anak-anak sekolah) harus tahu," tuturnya.
Konsep
bela negara disatukan atau diselaraskan dengan konsep revolusi mental
yang dikampanyekan Presiden Jokowi. Dalam kaitan dengan bela negara,
intinya adalah bagaimana mental masyarakat diubah agar siap untuk
membela negara.(WDY)
Presiden: Lawan Pencurian Ikan untuk Bela Negara
Jumat, 19 Desember 2014 15:32 WIB